Ragam
Kenali Tanda-Tandanya! Ini 4 Tipe Pembohong yang Sering Ada di Sekitar Kita
Nggak semua pembohong mudah dikenali. Beberapa justru lihai menyembunyikan niatnya. Yuk, kenali 4 tipe pembohong yang sering muncul di sekitar kita sebelum kamu jadi korban kebohongan yang terus berulang.
Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Dewiku.com - Banyak faktor yang membuat seseorang memilih buat berbohong, baik secara sadar maupun tidak. Meski begitu, kebohongan tetaplah informasi yang jauh dari kebenaran dan kamu nggak boleh sampai terjebak dalam manipulasi fakta ini.
Beberapa orang mungkin terpaksa berbohong karena berada dalam kondisi terdesak, tapi sebagian yang lain justru mengarah pada perilaku patologis dan menjadikan kebohongan sebagai cara untuk mendapatkan tujuan tertentu.
Baca Juga
Digosipin? Seperti Jo Yuri, Ini Cara Sehat Hadapi Rumor Tanpa Drama
Bukan Ghosting, Ini Alasan Cewek Lebih Sering Update Story Daripada Balas Chat
Jagoan Drama Rom-Com! Ini 4 Drakor Lee Da Hee yang Penuh Chemistry
Old But Gold, 9 Tata Krama Penting yang Mulai Ditinggalkan Gen Z
Pelajaran dari Bunga Matahari: Tak Perlu Meniru, Cukup Jadi Versi Terbaik Dirimu
Doyan Fast Food Tapi Takut Gendut? Coba Trik Ini Dulu!
Lalu bagaimana mengenali si pembohong ini? Kamu bisa mulai dengan memahami beberapa klasifikasi tipe pembohong yang wajib dikenali berikut ini biar nggak terjebak kebohongan yang tak berujung.
1. Occational Liar
Occational liar atau pembohong pemula sebenarnya adalah seseorang yang nggak terbiasa bohong. Awalnya mereka adalah pribadi yang susah berbohong, tapi memilih cara ini karena sedang dalam kondisi terdesak.
Biasanya, kecenderungan buat berbohong dilakukan saat merasa terancam atau ingin melindungi diri dan orang terdekatnya. Kebohongan semacam ini sering disebut ‘white lie’ atau ‘bohong putih’ yang terkadang dibenarkan.
Hanya saja, namanya bohong tetap saja tujuannya buat mengaburkan kebenaran. Tapi, buat si occational liar, kebohongan yang bercampur kebenaran ini bukan dilakukan demi menyesatkan atau ambil keuntungan dari orang lain.
2. Careless Liar
Tipe pembohong careless liar mengarah pada indikasi pembohong patologis. Bedanya, tipe ini melakukan kebohongan berkali-kali yang nggak direncanakan atau bahkan nggak dia sadari.
Sayangnya, saat berbohong tanpa pikir panjang, si careless liar kerap ‘membumbui’ informasi. Orang pun yang mendengar jadi nggak bisa membedakan informasi aslinya seperti apa karena sudah ada banyak ‘bumbu’ kebohongan.
Saking banyaknya ‘improvisasi’ dalam berbohong, dia sendiri sampai lupa pada fakta dan data yang sebenarnya. Nggak jarang juga pernyataannya jadi terdengar kurang konsisten, antara kata-kata dan perilaku jadi sering nggak sejalan.
3. Trickster Liar
Bisa dibilang tipe trickster liar sudah masuk kategori tipe pembohong profesional yang menggunakan kecerdasannya buat merencanakan kebohongan. Mereka bahkan sangat detail dalam mempersiapkan kebohongan tersebut.
Nggak cuma alurnya, semua risiko yang mungkin terjadi juga sudah dipersiapkan dengan rapi. Bak aktor andal, orang sering kesulitan membedakan kalimat fakta dan bohong yang keluar dari mulut si trickster liar.
Biasanya, tipr pembohong ini memang punya maksud dan tujuan tertentu saat mengarang sebuah kebohongan. Bukan karena alasan mau melindungi diri, tapi lebih pada ingin mengambil keuntungan dari kebohongan yang dia karang tersebut.
4. Pembohong Disosiasi
Ada juga tipe pembohong disosiasi yang cenderung punya obsesi pada sesuatu yang mau dia percayai. Bisa dibilang tipe ini sulit membedakan kebohongan yang dibuat sendiri dengan fakta dalam ketidaksadaran pikirannya.
Hampir mirip dengan konsep delusional, pembohong disosiasi lebih memilih mengabaikan kenyataan dan hanya mau percaya pada hal diinginkan meski sebenarnya nggak ada. Dia seolah terjebak dalam khayalan yang dipaksakan jadi kenyataan.
Nggak cuma merugikan orang lain, kebohongan yang dia buat juga merugikan dirinya sendiri. dia terjebak dalam delusi yang kalau dibiarkan semakin mengaburkan kebenaran yang seharusnya dipercayai.
Dengan mengenali tipe-tipe pembohong di atas, kamu jadi bisa lebih waspada pada orang-orang yang terindikasi melakukan kebohongan. Kamu pun jadi terhindar dari jebakan untuk mengaburkan informasi kebenaran yang mereka lakukan.
Di sisi lain, kamu juga bisa menilai diri sendiri apakah ada indikasi masuk kategori tipe pembohong atau tidak. Kalau nggak, selamat. Tapi kalau iya, segera ambil tindakan agar nggak terus-terusan berbohong, apa pun alasannya.