Ragam
Old But Gold, 9 Tata Krama Penting yang Mulai Ditinggalkan Gen Z
Di era serba cepat dan digital, sejumlah tata krama klasik mulai ditinggalkan generasi muda.
Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Dewiku.com - Tata krama menjadi salah satu ajaran dalam pola pengasuhan yang bakal dibawa hingga dewasa ke lingkungan sosial. Sayangnya, banyak tata krama zaman dulu yang dianggap ketinggalan dan nggak relate lagi.
Padahal, nggak ada istilah tata krama jadul. Semua tata krama diajarkan agar kita tumbuh sebagai pribadi yang tahu cara menghormati dan pantas dihormati juga oleh orang lain.
Baca Juga
Pelajaran dari Bunga Matahari: Tak Perlu Meniru, Cukup Jadi Versi Terbaik Dirimu
Bukan Cuma Seru-Seruan, Temenan Sama Cewek Bisa Bikin Hidup Lebih Sehat!
Lagi Tren Curhat ke AI, Emang Bisa Gantikan Psikolog Beneran?
Jangan Cuma Nabung Skincare, Ini 7 Alasan Cewek Butuh Dana Darurat!
Belajar dari Kimberly Ryder: Gagal Nikah Bukan Akhir Cari Cinta Baru
Girl Math: Logika Keuangan Cewek yang Lucu Tapi Bisa Bikin Boros
Berikut ini beberapa tatak krama jadul yang hampir jadi ‘fosil’ karena mulai banyak ditinggalkan orang. Apa benar mulai disepelekan generasi muda?
1. Berdiri untuk Menyambut Seseorang
Jabat tangan dan berdiri menyambut seseorang yang datang atau memasuki ruangan jadi tatak krama yang dianggap udah jadul. Padahal, kebiasaan ini merupakan bentuk rasa hormat dan respek ke orang lain.
2. Merespons dengan Kata Sapaan Hormat
Menyebut “kamu” mungkin jadi kebiasaan dan bentuk keakraban. Tapi, sebaiknya tetap gunakan kata sapaan “Bapak” atau “Ibu” untuk menunjukkan rasa hormat saat berbicara dengan orang lain.
Saat menunjukkan rasa hormat dari hal sederhana melalu kata sapaan, kamu justru terlihat layak buat dihormati juga. Orang pun bakal segan kalau mau ngobrol nggak sopan sama kamu.
3. Menjaga Kontak Mata Selama Percakapan
Menjaga kontak mata yang pantas selama percakapan juga harus kembali dibiasakan biar nggak jadi tata krama fosil. Dalam berkomunikasi, eye contact jadi bukti kalau kamu fokus pada lawan bicara dan tema obrolan.
4. Membukakan Pintu Buat Orang Lain
Biasanya, tata krama membukakan pintu buat orang lain dianggap sebagai salah satu manner yang wajib diketahui cowok. Padahal, kebiasaan santun ini jadi bentuk kebajikan yang menekankan pada kebaikan, kepedulian, dan pelayanan tanpa memandang jenis kelamin.
5. Menunggu untuk Berbicara
Tata krama menunggu untuk berbicara sebenarnya nggak pernah kuno di zaman apa pun. Sebab, semua orang harus mampu menahan diri tidak memotong atau menyela orang lain meski ingin segera bicara.
Kebiasaan ini jadi bukti kalau kamu juga terdidik adabnya. Selain itu, penerapan tata krama ini juga melatih pengendalian diri dan menunggu dengan sabar.
6. Menulis “Terima Kasih” dengan Lengkap
Cara menulis balasan pesan teks juga alami perubahan tata krama. Cukup banyak anak, bahkan orang dewasa, yang menyepelekan menulis ucapan “terima kasih” dengan lengkap.
Menulis “trims” bahkan “thx” jadi kebiasaan yang dianggap lumrah. Sayangnya, dalam konteks formal ke orang yang lebih tua atau atasan, respons semacam ini jadi terkesan kurang sopan.
7. Menawarkan Tempat Duduk Prioritas
Adab sopan santun yang dianggap jadul juga terjadi di ruang publik saat ada golongan prioritas yang membutuhkan tempat duduk. Orang makin cuek dan enggan menawarkan tempat duduk pada yang lain.
Padahal saat ada orang tua, perempuan hamil, atau ibu dengan anak, tata krama ini seharusnya jadi kebiasaan otomatis yang merupakan perwujudan adab dan akhlak mulia.
8. Menghormati Ruang Privat
Peran media sosial yang semakin besar ternyata berdampak negatif pada batasan ruang privat. Orang terbiasa masuk ke ruang pribadi di medsos seolah berhak bersuara apa pun karena dianggap ada di ‘ruang umum’.
Sayangnya, kebiasaan ini justru terbawa ke real life. Orang jadi terbiasa ‘masuk’ padahal belum diizinkan, berani menyentuh barang orang lain meski belum minta izin.
9. Membawa Ponsel ke Meja Makan
Sekarang ini, momen makan di meja makan bersama keluarga sudah sangat jarang terjadi. Bahkan kalau masih dilakukan sekali pun, kebiasaan membawa ponsel ke meja makan jadi pemandangan yang banyak ditemui.
Padahal momen makan bersama bukan sekadar acara konsumsi tapi juga komunikasi hangat antar anggota keluarga. Jadi, biasakan buat meninggalkan ponsel barang sebentar saat sedang kumpul keluarga, termasuk di meja makan.