Ragam

Petugas Imigrasi Gagalkan Cinta Palsu ke Pakistan: Ini Ciri-Ciri Love Scamming!

Petugas Imigrasi berhasil menggagalkan WNI yang nyaris jadi korban love scamming ke Pakistan. Kenali ciri-ciri cinta palsu online agar kamu nggak terjebak rayuan manis yang ujung-ujungnya tipu-tipu!

Vania Rossa

Ilustrasi love scamming. (Freepik)
Ilustrasi love scamming. (Freepik)

Dewiku.com - Kasus love scamming kembali mencuat setelah petugas Imigrasi Jakarta Selatan berhasil menggagalkan seorang WNI yang nyaris menjadi korban penipuan cinta online. Lewat unggahan akun Instagram resmi @kanimjaksel pada Kamis (17/7/2025), terlihat momen saat petugas tengah mewawancarai seorang perempuan yang hendak membuat paspor untuk pertama kalinya.

Saat ditanya soal tujuan pembuatan paspor, perempuan tersebut mengaku berencana pergi ke Pakistan untuk menemui kekasih virtualnya—pria yang dikenalnya lewat media sosial. Namun, sejumlah kejanggalan membuat petugas langsung curiga.

Gejala Cinta yang Nggak Beres

Saat digali lebih dalam, terungkap bahwa si perempuan:

  1. Tidak memberitahu orang tuanya soal rencana perjalanan, karena sang kekasih melarang.
  2. Tiket pesawat dibelikan oleh sang kekasih, tetapi sebelumnya ia sudah mentransfer uang ke pria tersebut.

Mendengar itu, petugas imigrasi langsung menduga bahwa perempuan tersebut tengah menjadi korban love scamming—penipuan dengan modus cinta online. Untungnya, permohonan paspor langsung ditolak demi keselamatan sang perempuan.

Modus Love Scamming yang Harus Kamu Tahu

Kasus ini bukan yang pertama. Love scamming masih banyak memakan korban, terutama perempuan, yang mengenal pasangan mereka lewat media sosial. Dilansir dari Diskominfo, berikut beberapa ciri modus love scamming yang wajib kamu waspadai:

1. Cari Target Lewat Dunia Maya

Pelaku biasanya aktif mencari korban di berbagai platform online seperti media sosial, aplikasi kencan, atau forum-forum daring. Target favorit mereka adalah:

  • Orang yang terlihat kesepian
  • Rentan secara emosional
  • Terlihat punya status ekonomi yang mapan

2. Bangun Hubungan Intens dan Emosional

Setelah “mendekati” target, mereka akan memakai profil palsu yang meyakinkan—foto menawan, latar belakang hidup yang sempurna, pekerjaan keren, dan kepribadian menarik.

Lalu, pelaku mulai mengirim pesan manis, perhatian berlebihan, dan rayuan serius. Biasanya, mereka buru-buru ngajak nikah atau bertemu agar korban merasa hubungan ini benar-benar “bermakna”.

3. Mulai Minta Uang dengan Alasan Menyedihkan

Setelah korban terikat secara emosional, pelaku mulai menjalankan aksinya:

  • Minta bantuan dana karena "darurat medis"
  • Ngaku butuh uang untuk "masalah bisnis"
  • Alasan "visa atau tiket" agar bisa bertemu
  • Nggak jarang mereka mendesak bahkan mengancam secara emosional, supaya korban cepat mengirimkan uang.

4. Langsung Menghilang Setelah Uang Dikirim

Setelah tujuan tercapai, pelaku biasanya langsung hilang dari peredaran:

  • Blokir semua akun media sosial
  • Putus komunikasi
  • Atau pura-pura “kena musibah” agar tetap bisa minta uang
  • Dan sayangnya, banyak korban baru sadar jadi korban setelah kehilangan uang dalam jumlah besar.

Tips Agar Terhindar dari Love Scamming

Supaya kamu (atau orang terdekatmu) tidak terjebak cinta palsu versi online, perhatikan hal-hal ini:

  • Selalu waspada jika kenalan online cepat ngajak serius
  • Jangan mudah percaya dengan foto dan cerita “sempurna”
  • Jangan pernah transfer uang ke orang yang belum pernah kamu temui secara langsung
  • Minta pendapat orang tua atau teman terdekat sebelum membuat keputusan besar
  • Laporkan akun mencurigakan ke platform media sosial

Modus cinta palsu atau love scamming bisa menimpa siapa saja, terutama saat emosi mengalahkan logika. Jangan sampai rasa cinta yang manis di awal justru berujung pada kehilangan dan penyesalan.

Jaga hati, jaga dompet, dan jaga logika—terutama saat cinta datang lewat dunia maya.

Berita Terkait

Berita Terkini