Ragam

Agatha Chelsea: Self-Care Bukan Soal Tampil Sempurna, tapi Dengerin Apa yang Tubuh Butuh

Buat Agatha Chelsea, self-care itu bukan soal jadi sempurna. Ia percaya, merawat diri adalah cara jujur mencintai diri sendiri di tengah padatnya rutinitas.

Vania Rossa

Agatha Chelsea. (dok. Lavojoy)
Agatha Chelsea. (dok. Lavojoy)

Dewiku.com - Di tengah rutinitas yang padat, target kerja yang menumpuk, plus tekanan sosial yang sering bikin pusing, self-care atau perawatan diri udah bukan cuma tren iseng-iseng.

Sekarang, makin banyak orang sadar kalau self-care itu kebutuhan penting. Bukan cuma soal menjaga penampilan, tapi juga kasih waktu buat tubuh dan pikiran istirahat, recharge energi, dan tentunya, boost rasa percaya diri.

Menariknya, konsep self-care ini sekarang semakin personal. Nggak ada lagi standar kaku soal harus seperti apa. Yang penting, aktivitasnya bikin nyaman dan bahagia.

Dan semangat inilah yang diangkat di perayaan ulang tahun ketiga Lavojoy lewat event bertema “Splash of Joy – Dive in the Joy of Self-Care” di DoubleTree by Hilton, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025).

Acara ini menghadirkan Brand Director Lavojoy Indonesia, Dickson Leo, bareng dua brand muse: Agatha Chelsea dan Randy Martin. Mereka ngobrol soal makna self-care dan gimana kebiasaan ini bisa jadi sesuatu yang menyenangkan untuk semua orang, tanpa pandang gender atau usia.

Dickson Leo menjelaskan, selama tiga tahun ini Lavojoy hadir bukan cuma untuk ngejar tren sesaat. Mereka ingin mengubah cara pandang orang soal self-care—bahwa ini bukan tuntutan, melainkan bentuk self-love dan self-reward yang bisa membawa kebahagiaan.

“Kami melihat langsung bagaimana self-care bukan hanya mengubah tampilan, tapi juga membangun rasa percaya diri, kenyamanan, dan penerimaan diri,” ujarnya.

Yang tak kalah seru adalah cerita dari Agatha Chelsea, muse untuk Let It Glow Series. Buat Chelsea, self-care sama sekali nggak harus berarti tampil sempurna.

“Bagi saya, self-care itu tentang mendengarkan tubuh dan memberi ruang buat diri sendiri di tengah kesibukan. Penting untuk istirahat dan jujur sama apa yang kita butuhkan. Dari situ, self-love bisa tumbuh alami,” ujarnya.

Chelsea juga bilang kalau Let It Glow Series udah jadi partner andal dalam rutinitasnya. Formulanya ringan, lembut, wangi, dan cocok untuk kebutuhan sehari-hari. Ia merasa bangga bisa jadi bagian dari gerakan self-love yang jujur dan penuh makna.

Sementara itu, Randy Martin—brand muse pria pertama Lavojoy—berbagi kalau dulu ia sempat skeptis sama konsep self-care untuk laki-laki.

Tapi seiring waktu, ia sadar kalau merawat diri itu bukan soal gender, tapi soal menghargai diri sendiri.

Di momen ulang tahun ketiganya ini, Lavojoy kembali menegaskan misi mereka: bikin self-care jadi kebiasaan yang bikin bahagia, bukan beban.

Dan seperti kata Chelsea, kuncinya sederhana—dengerin apa yang tubuh butuh, lalu kasih yang terbaik untuk diri sendiri.

Berita Terkait

Berita Terkini