Ragam
Minta Maaf Itu Gratis, Tapi Kenapa Masih Berat di Lidah Banyak Orang?
Meminta maaf adalah sebuah tindakan dasar yang dilakukan oleh seseorang ketika berbuat salah. Namun, tidak semua orang bisa melakukan permintaan maaf sebagai bentuk tanggung jawab paling mudah untuk dilakukan
Vania Rossa

Dewiku.com - Sedari kecil beberapa orang sudah diajarkan, jika berbuat salah harus meminta maaf. Selain itu, meminta maaf juga dapat meredakan atau menghilangkan ketegangan yang terjadi di dalam suatu permasalahan atas kesalahan yang sudah diperbuat siapa pun.
Atas dasar itulah, meminta maaf juga menjadi sebuah tindakan moral ataupun bentuk tanggung jawab seseorang atas kesalahan yang telah diperbuatnya. Baik, permasalahan itu dalam skala kecil, sedang, maupun besar.
Sayangnya, nggak semua orang di dunia ini bisa melakukan permintaan maaf dengan baik. Bahkan, banyak juga yang sama sekali tidak melakukan tindakan permintaan maaf ini untuk mengakui kesalahan yang telah diperbuatnya.
Di balik tindakan tersebut ternyata ada beberapa alasan yang membuat seseorang sulit untuk meminta maaf.
Berikut empat alasan seseorang sulit untuk meminta maaf:
1. Kesulitan untuk Merangkai Kata
Untuk meminta maaf kepada orang tentu hal yang dilakukan bukan sekadar memberi salam dan berkata “maaf” saja. Ada beberapa rangkaian kata yang harus disiapkan, seperti faktor permasalahan itu terjadi, kesalahan apa yang sudah dilakukan, alasan mengakui kesalahan, dan lain sebagainya.
Hal inilah yang menyebabkan seseorang merasa rumit dan sulit, terlebih bagi mereka yang tidak terbiasa untuk meminta maaf. Kalau kesulitan ini tidak diatasi, maka orang tersebut akan berakhir dengan tak kunjung mengakui kesalahannya ataupun meminta maaf.
2. Berharap Waktu yang Bisa Menyelesaikan
Percaya nggak, kalau beberapa orang di dunia ini ada yang menyerahkan permasalahannya kepada waktu alias mereka berharap agar waktu yang menyelesaikan semuanya. Orang yang masuk ke dalam golongan ini memiliki pola dan alasan yang klise.
Baca Juga
Istilah Nonaktif Tidak Ada di UU MD3: Sahroni, Nafa Urbach, dan Lainnya Bukan Dipecat
Kenapa Pink dan Hijau Jadi Simbol 17+8 Tuntutan Rakyat? Ini Asal-Usulnya
Rahasia di Balik Cincin Tunangan Taylor Swift: Misteri Angka 13 yang Selalu Spesial
Mengulik Daddy Issues, Masalah Psikologis yang Bikin Hubungan Anak dan Ayah Rumit
Emma Stone Tampil Beda di Venice Film Festival, Bixie Cut Jadi Sorotan Utama
Raisa dan Maudy Ayunda Curhat Soal Makanan, Kismis Jadi Sorotan!
Pasalnya, dengan menunggu waktu mereka berharap orang yang perlu diberikan minta maaf akan segera melupakan masalah yang pernah terjadi. Alhasil, yang berbuat salah pun nggak akan memberikan permintaan maaf. Duh, jahat banget ya.
3. Merasa Tidak Bersalah atas Perbuatannya
Selain merasa struggle, nyatanya mereka yang enggan untuk meminta maaf umumnya sudah merasa tebal muka. Hal ini merujuk kepada sikap mereka yang cenderung tidak memiliki rasa bersalah atas masalah yang telah dibuatnya.
Mereka yang mempunyai sikap ini cenderung akan menggunakan kemampuan vokalnya untuk menutupi atau menghindar dari rasa bersalahnya. Bahkan, ketika didesak atau diminta untuk memberikan permintaan maaf, orang dengan karakter ini justru lebih senang untuk memutar balikkan fakta yang terjadi.
4. Memiliki Ego dan Gengsi yang Tinggi
Untuk alasan keempat ini sering kali ditemukan di kehidupan realita. Mereka yang memiliki gengsi yang tinggi akan merasa harkat dan martabatnya jatuh jika melakukan permintaan maaf atas kesalahan yang terjadi.
Tidak hanya, itu mereka yang mempunyai karakter ini akan menanamkan mindset bahwa siapa yang meminta maaf duluan berarti ialah yang kalah. Sebaliknya, siapa yang tidak meminta maaf, maka ialah yang pemenangnya. Tentu sikap ini, nggak bermoral banget yah karena hanya akan menunjukkan sisi buruk diri kamu aja.
Meminta maaf memang bukan perkara yang mudah, butuh effort yang besar dan banyak. Juga, meminta maaf itu harus dilakukan dengan tulus dari hati. Namun, sehina-hinanya manusia atau orang ialah mereka yang enggak memberikan permintaan maaf atas kesalahan yang telah diperbuat.
Permintaan maaf memang nggak bisa menyelesaikan masalah secara menyeluruh, tetapi permintaan maaf bisa mengurangi risiko yang bisa ditimbulkan dari permasalahan yang ada.
(Annisa Deli Indriyanti)