Trending
Gemes Banget! Bobby Kertanegara Tampil Keren Pakai Tenun Tanimbar di HUT RI ke-80
Bobby Kertanegara, kucing Presiden Prabowo, curi perhatian di HUT RI ke-80 dengan busana tenun ikat Tanimbar. Simak makna kain dan proses pembuatannya di sini!
Vania Rossa | Ayu Ratna

Dewiku.com - Perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia tahun ini punya momen unik yang langsung mencuri perhatian publik. Bukan hanya karena acara megahnya, tapi juga karena kehadiran Bobby Kertanegara, kucing kesayangan Presiden Prabowo Subianto.
Bobby tampil kece dengan busana bernuansa wastra Nusantara, tepatnya tenun ikat Tanimbar dari Maluku Tenggara Barat. Lewat unggahan di Instagram, Bobby langsung jadi sorotan. Kostum yang dipakainya punya motif khas Tanimbar Lelem atau Banggre Bagia.
Motif ini bukan sekadar hiasan, tapi juga sarat filosofi yang melambangkan keindahan, keagungan, dan ketahanan. Netizen pun ramai-ramai meninggalkan komentar, mulai dari yang kagum sampai yang gemas melihat gaya anabul satu ini.
Kehadiran Bobby dengan balutan tenun Tanimbar seakan jadi simbol bahwa warisan budaya bisa ditampilkan dengan cara modern dan menghibur. Tak hanya bikin gemas, tapi juga ikut mengenalkan kain tradisional Indonesia yang kaya makna ke masyarakat luas.
Makna Wastra Tenun Tanimbar
Tenun ikat Tanimbar berasal dari Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara Barat, dan punya filosofi mendalam. Setiap motifnya membawa pesan yang erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat setempat.
- Motif Ulerati: melambangkan kecintaan masyarakat Tanimbar terhadap lingkungan serta perjalanan hidup menuju perubahan yang lebih baik.
- Motif Wulan Lihir (bulan sabit): simbol kemakmuran, hasil laut, dan kekayaan alam daerah Tanimbar.
- Warna-warna tenun: merah berarti keberanian, hitam melambangkan kewibawaan, sementara warna emas jadi simbol kemegahan seorang pemimpin.
Nah, ketika Bobby tampil dengan tenun Tanimbar, sebenarnya dia juga ikut menyuarakan filosofi luhur yang melekat pada kain ini.
Proses Pembuatan Kain Tenun Tanimbar
Kain tenun Tanimbar yang dikenakan Bobby dibuat lewat proses tradisional yang masih terjaga hingga kini:
- Teknik tenun ikat: benang diikat lalu dicelupkan ke dalam pewarna alami sebelum ditenun.
- Pewarna alami: berasal dari akar kayu dan dedaunan yang memberi warna khas.
- Ditata dengan ATBM: benang vertikal dan horizontal disusun dengan alat tenun bukan mesin.
- Motif filosofis: terinspirasi dari alam sekitar, mengandung simbol kehidupan, ketahanan, dan keagungan.
- Manual dan telaten: butuh waktu, keahlian, serta kesabaran dari pengrajin.
Hasilnya adalah kain berukuran sekitar 150 cm x 56 cm yang indah, bernilai tinggi, dan sarat budaya. Nggak heran kalau kain ini jadi kebanggaan masyarakat Tanimbar.
Baca Juga
Nikahan Tetap Meriah Tanpa Biaya Tambahan: Tips Setel Musik Aman, Bebas Royalti
Pidato Prabowo Dipuji Mulan Jameela: Biasanya Bikin Ngantuk, Yang Ini Semangat!
Meisya Siregar Alami 3 Masalah Rahim Sekaligus: Hiperplasia Endometrium, Polip, hingga Mioma
Hasil Masakan Diapresiasi Anak, Nia Ramadhani Malah Nggak Pede: Takut Keasinan?
Profil Rhita Lovely Chantika Febiolla Ayomi, Paskibraka Papua Barat Pemimpin Upacara HUT RI ke-80 di Istana Negara
Bukan Tampan atau Cantik, Tapi Nyaman! Pelajaran Cinta dari Serial Netflix Better Late Than Single
Tips Memilih Pakaian untuk Kucing
Buat yang kepikiran mau ikutin gaya Bobby, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum membeli baju buat anabul kesayangan:
- Kenyamanan: pilih bahan lembut dan ringan biar kucing tetap bebas bergerak.
- Ukuran pas: jangan terlalu sempit atau longgar supaya kucing nggak stres.
- Keamanan: hindari aksesori kecil yang bisa tertelan atau tali yang bisa melilit.
- Desain simpel: pilih model yang gampang dipakai dan dilepas.
- Perhatikan suhu: jangan dipakaikan baju kalau cuaca panas, biar kucing nggak kepanasan.
- Proteksi: pakaian bisa bantu jaga bulu dari kotoran dan goresan.
- Reaksi kucing: kalau anabul nggak nyaman, sebaiknya langsung dilepas.
Bobby Kertanegara berhasil bikin perayaan HUT RI ke-80 makin berwarna dengan gaya uniknya. Balutan tenun ikat Tanimbar yang penuh makna jadi pengingat bahwa budaya Nusantara bisa terus hidup dengan cara kreatif dan relevan di masa kini.