Aurelie Moeremans Berbagi Tips Bikin Konten Inspiratif, Bermakna dan Tetap Menghibur

Berikut beberapa tips membuat konten inspiratif sekaligus menghibur dari Aurelia Moeremans.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Minggu, 28 April 2024 icon 11:30 WIB
Aurelie Moeremans Berbagi Tips Bikin Konten Inspiratif, Bermakna dan Tetap Menghibur

Aurelie Moeremans. (Suara.com/Muhaimin A Untung)

Bagi penyanyi sekaligus kreator konten Aurelie Moeremans, media sosial bagaikan pisau bermata dua. Lewat media sosial, seseorang bisa belajar pengetahuan dan mendapat ilmu baru, mulai dari bermusik, berkarya, bekerja, hingga mendapat relasi baru dengan orang-orang inspiratif.

Di sisi lain, media sosial bisa menyakiti orang lain jika tak digunakan dengan bijak. Bentuknya bisa komentar kebencian, menyebar hoaks, hingga cyber bullying.

"Kalau pakai media sosial dengan positif, maka kita akan dapat hasil positif juga. Aku aja banyak banget dapat kerjaan dari sana, seperti terkoneksi dengan sutradara baru, dapat banyak endorsement karena aku follow hal positif aja, seperti belajar masak, sampai aku belajar main gitar ukulele," ungkap Aurelie pada peluncuran kampanye #MakinCakapDigital 2024 Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), dilansir dari Suara.com.

Baca Juga: Istilah Cringe Viral di Media Sosial, Apa Artinya?

Aurelia Moeremans berbagi sejumlah tips membuat konten positif di media sosial. Apa saja?

1. Pastikan konten menghibur

Pengguna internet Indonesia cenderung menyukai konten yang menghibur alih-alih memaksa mereka untuk berpikir. Meski begitu, konten menghibur ini juga harus mengandung unsur informasi.

Baca Juga: Ternyata Ini Media Sosial Favorit Gen Z, TikTok atau Bukan?

"Kalau aku, pertama, menghibur atau enggak, menginspirasi atau nggak. Jadi, kalau mau kasih informasi, ya, sambil diselipkan hiburan, jadi informasinya dapat, menyenangkan followers juga dapat," ucap Aurelie. 

2. Pastikan kebenaran informasi

Aurelie Moeremans juga menekankan pentingnya memastikan kebenaran informasi yang hendak disampaikan di media sosial. 

"Jadi aku akan cek dulu, benar nggak, sih, informasi yang aku sampaikan? Menginspirasi nggak, sih, yang aku upload?"

3. Percaya dengan keunikan yang dimiliki

Figur publik yang terlibat dalam kampanye literasi digital #MakinHepii berinternet yang diinisiasi Kominfo ini juga mengingatkan konten kreator untuk selalu percaya diri dengan keunikan konten yang dimiliki. 

Konten-konten yang dibuat harapannya bisa jadi ciri khas dari content creator. Inilah mengapa Aurelie Moeremans tidak terlalu terpaku pada tren di media sosial saat membikin konten.

4. Jangan ambil pusing komentar warganet

Aurelie juga mengaku tidak lagi mengambil pusing munculnya komentar negatif, misalnya body shamming. Menurutnya, segala sesuatu yang negatif hanya akan menguras energi jika terus ditanggapi.

"Pernah, sih, dikomentari, 'Kok, chubby-an, ya?' Ya, sudah, sih. Nggak terlalu masukin ke hati. Dulu mungkin iya (dipikirin), tapi sekarang biarin aja," ujarnya.

"Kalau udah kayak ganggu banget komentar terus, ya, sudah tinggal blokir aja," imbuh sangat artis.

Direktur Pemberdayaan Informatika Kominfo, Slamet Santoso, membenarkan apa yang dikatakan Aurelie Moeremans. Dia lalu menyinggung soal warganet Indonesia sebagai penghuni internet paling tidak sopan di dunia. Ini karena, keramahan, etika dan sopan santun masyarakat Indonesia yang selalu dielu-elukan terbaik di dunia, seolah hilang begitu saja dan tidak berlaku di media sosial.

"Kalau dulu saya kecil sampai sekarang, oleh orang tua kita di dunia nyata, saya ngomong dengan orang lebih tua di dunia nyata ngomong lebih sopan, lebih hati-hati dan pakai simpati, tapi kalau udah di dunia digital semua itu hilang. Bahkan sekelas presiden sekalipun mendapatkan itu semua," kata Slamet.

Baca Juga: Hukum Bergosip di Media Sosial, Membatalkan Puasa atau Tidak?

"Jadi sudah saatnya kita membuat internet dan media sosial menginpirasi dengan hal positif bahkan produktif," tandasnya. 

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI