Lifestyle
Benarkah Gula Jagung Lebih Sehat? Begini Penjelasan Ahli
Gula jagung dianggap lebih sehat dari gula putih biasa. Benarkah demikian?
Rima Sekarani Imamun Nissa

Dewiku.com - Gula pada dasarnya merupakan salah satu sumber energi yang dibutuhkan tubuh. Namun, asupan gula yang berlebihan bisa mengganggu kesehatan tubuh, termasuk proses tumbuh kembang pada anak-anak
"Kelebihan asupan gula biasanya dihubungkan dengan penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2 dan kanker," ungkap Dr. Noer Laily, M.Si, Perekayasa Ahli Utama BRIN, dilansir dari Suara.com.
Baca Juga
Asupan gula perlu dibatasi. Ini bukan hanya soal konsumsi gula alami seperti gula pasir, gula kelapa, atau gula lain yang biasanya ada dalam makanan dan minuman manis. Konsumsi pemanis buatan pun tak boleh berlebihan.
"Pemanis buatan memiliki rasa manis yang lebih tinggi namun memberikan asupan energi yang lebih kecil atau tidak memberikan energi sama sekali. Meskipun memberikan kalori yang lebih kecil, konsumsi pemanis buatan sebaiknya tetap dibatasi," kata Noer Laily.
Dia juga menerangkan, "Pemanis alami dan pemanis buatan memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing sebaiknya sebagai konsumen dapat menentukan jenis pemanis mana yang paling baik bagi tubuh kita."
Gula jagung atau corn syrup merupakan alternatif pengganti gula yang dinilai lebih sehat. Meski begitu, Noer Laily mengungkapkan, asupan gula jagung juga memberikan tambahan kalori.
Jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama dan jumlah berlebihan, tetap akan menimbulkan masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
"Masih ada pro dan kontra perihal klaim gula jagung lebih baik atau lebih buruk dari gula biasa. Gula jagung merupakan pemanis dari jagung yang biasanya diolah menjadi sirup tinggi fruktosa. Konsumsi fruktosa dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan kerja liver menjadi bertambah. Intinya jika ingin sehat kurangi asupan gula dalam bentuk apapun, baik gula maupun pemanis," paparnya.
- TAGS:
- # gula
- # pemanis
- # gula jagung