Dilakoni Nia Ramadhani, Diet Tinggi Protein Boleh Makan Apa Saja?

Nia Ramadhani sukses menurunkan berat badan hingga 28 kilogram dalam waktu enam bulan.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Kamis, 11 Januari 2024 icon 16:00 WIB
Dilakoni Nia Ramadhani, Diet Tinggi Protein Boleh Makan Apa Saja?

Nia Ramadhani (Instagram/ramadhaniabakrie)

Nia Ramadhani termasuk selebritas dengan body goals yang bikin iri banyak orang. Tubuhnya masih terlihat ramping meski telah memiliki tiga anak.

Meski begitu, siapa sangka Nia Ramadhani pernah mengalami kegemukan juga. Beberapa tahun lalu setelah melahirkan, dia mengaku sempat naik berat badan hingga 28 kilogram.

Namun, istri Ardi Bakrie itu pada akhirnya bisa mendapatkan bentuk tubuh langsingnya kembali. Dia menjalani diet ketat selama enam bulan untuk menurunkan berat badan.

Baca Juga: Diet Ketat 6 Bulan, Nia Ramadhani Sukses Turunkan Berat Badan hingga 28 Kilogram

"Gua makan pagi cuma telur dua, abis itu diem. Jam 12 gua makan ayam pakai nasi, sih, tetep. Abis itu jam 6 gua makan alpukat, udah gitu terus selama 6 bulan," ungkap Nia Ramadhani, dikutip dari video unggahan akun TikTok niaramadhani.fansupdate.

Melihat menu makanan Nia Ramadhani saat diet, ternyata lebih banyak asupan protein, baik itu hewani maupun nabati. 

Diet tinggi protein sendiri adalah pola makan yang memfokuskan pada konsumsi makanan tinggi protein serta mengurangi asupan lemak dan karbohidrat. Selain menurunkan berat badan, banyak orang yang menjalaninya untuk membentuk otot.

Baca Juga: 6 Tips Diet Sehat untuk Ibu Menyusui, Jangan Batasi Asupan Makanan

Protein dinilai bisa menahan rasa lapar lebih lama. Beberapa pilihan protein yang bisa dikonsumsi adalah telur, dada ayam, kacang-kacangan, udang, biji-bijian, roti gandum, hingga produk susu seperti yoghurt, susu sapi, atau keju.

Dilansir dari Healthline, protein hewani lebih banyak kandungan nutrisinya. Ahli diet di Indianapolis, Garrett Swisher, mengungkapkan bahwa protein hewani mengandung 20 asam amino. Di sisi lain, protein nabati tak selalu mengandung semua asam amino yang diperlukan untuk sintesis protein.

"Biasanya makanan nabati kurang padat protein dibandingkan makanan hewani, artinya seseorang perlu mengonsumsi makanan nabati dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan protein hewani," ujarnya.

Protein hewani lebih gampang dicerna dan diserap dibandingkan protein nabati. Protein hewani juga sering kali punya kandungan kalori lebih kecil sekaligus merupakan sumber lemak omega 3, vitamin B12, kalsium, dan vitamin D.

Baca Juga: Cerita Kahiyang Ayu Turunkan Berat Badan hingga 30 Kg, Ini Rahasia Suksesnya

Oleh karenanya, jika ingin menurunkan berat badan sekaligus membangun otot, konsumsi protein hewani lebih disarankan. 

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI