Tak Sepenuhnya Salah Kita: Ini Fakta Ilmiah yang Bikin Resolusi Tahun Baru Gagal Terus

Resolusi tahun baru gagal maning? Tenang, ternyata kesalahan tidak 100% karena kita yang kurang bersemangat menggapainya. Ini fakta ilmiahnya.

By: Vania Rossa icon Rabu, 01 Januari 2025 icon 17:51 WIB
Tak Sepenuhnya Salah Kita: Ini Fakta Ilmiah yang Bikin Resolusi Tahun Baru Gagal Terus

Ilustrasi Resolusi Tahun Baru (Ilustrasi Dewiku)

Setiap akhir tahun, banyak orang yang bersemangat untuk membuat resolusi tahun baru. Mulai dari ingin hidup lebih sehat, menabung lebih banyak uang, hingga memperbaiki kualitas hidup secara umum.

Namun, sayangnya, tak jarang resolusi tersebut hanya menjadi harapan kosong. Lalu, mengapa begitu banyak orang terus gagal dalam mencapai resolusi mereka? Menurut penelitian ilmiah, ada beberapa alasan yang bisa menjelaskan fenomena ini.

Dilansir dari Cordis.europa.eu, seorang profesor psikologi dari Universitas Stockholm, Carlbring, menjelaskan bahwa efektivitas resolusi bergantung pada bagaimana tujuan tersebut dirumuskan.

Baca Juga: Sebuah Rujukan: Cara Menghabiskan Malam Tahun Baru Sendirian

“Salah satu alasan utama kegagalan adalah ketidakjelasan tujuan yang ingin dicapai” ungkap Carlbring dalam penelitiannya yang diterbitkan di jurnal PLOS ONE.

Menurutnya, merumuskan resolusi dengan cara yang lebih spesifik dan positif dapat meningkatkan kemungkinan kesuksesan.

Misalnya jika tujuan kamu adalah berhenti makan permen untuk menurunkan berat badan, resolusi ini akan lebih sukses jika kamu merumuskannya menjadi, "Saya akan makan buah beberapa kali sehari."

Baca Juga: Mengapa Membuat Resolusi Tahun Baru Penting, Meski Seringkali Tak Pernah Terwujud

Dengan mengganti permen dengan pilihan sehat, kamu tidak hanya menurunkan berat badan, tetapi juga membuat resolusi lebih mudah dijalankan.

Nah, ini dia beberapa kambing hitam yang bikin resolusi tahun baru kita lebih sering gagal ketimbang sukses. 

1. Kurangnya Kejelasan dalam Tujuan

Salah satu alasan utama kegagalan resolusi adalah tujuan yang tidak jelas dan terukur. Prof. Pragya Agarwal, seorang profesor dari Universitas Loughborough di Inggris, mengungkapkan hal yang serupa dalam artikelnya di The Conversation.

Menurut Agarwal, banyak resolusi gagal sebelum akhir Januari karena tujuannya terlalu kabur, seperti "ingin lebih sehat" atau "lebih bahagia" tanpa penjelasan lebih lanjut tentang apa yang dimaksud dengan kata-kata tersebut.

Resolusi yang tidak memiliki definisi jelas dan rencana konkret cenderung gagal karena tidak ada acuan yang dapat dijadikan target untuk diukur.

2. Perubahan yang Terlalu Besar dan Mendalam

Salah satu alasan lainnya adalah membuat perubahan yang terlalu besar dan mendalam dalam waktu singkat. Banyak orang yang ingin mengubah seluruh hidup mereka dalam satu resolusi, seperti berhenti merokok, mengurangi berat badan 10 kg, atau memulai bisnis baru.

Namun, perubahan besar seperti ini bisa sangat menantang tanpa langkah-langkah kecil yang lebih terukur dan terarah.

Carlbring menekankan pentingnya mengganti kebiasaan buruk dengan kebiasaan yang lebih baik secara bertahap, agar perubahan tersebut lebih mudah diterima oleh tubuh dan pikiran.

3. Kurangnya Komitmen dan Motivasi

Selain itu, komitmen yang lemah dan kurangnya motivasi juga berperan besar dalam kegagalan resolusi.

Banyak orang yang bersemangat pada awalnya, namun semangat tersebut cepat memudar seiring berjalannya waktu. Tanpa motivasi yang kuat, sangat sulit untuk mempertahankan resolusi, terutama ketika tantangan atau godaan datang.

Prof. Carlbring menyarankan untuk merumuskan resolusi dengan cara yang lebih positif, sehingga kita bisa melihat hasil yang lebih cepat dan merayakan keberhasilan kecil, yang dapat meningkatkan motivasi.

4. Pentingnya Dukungan Sosial

Dukungan sosial juga sangat penting dalam mencapai resolusi. Berdasarkan penelitian, orang yang berbagi resolusi mereka dengan keluarga, teman, atau komunitas cenderung lebih sukses dalam mencapainya.

Dukungan dari orang lain memberi dorongan moral dan rasa tanggung jawab yang lebih besar. Kamu yang ingin resolusi tahun barunya bisa sukses terlaksana, bisa memanfaatkan teman atau keluarga sebagai "partner" yang saling mengingatkan dan mendukung tujuan bersama. Yuk, bisa, yuk!

(Nurul Lutfia)

Baca Juga: Ide Liburan Menarik Akhir Tahun, Dinner Mewah di Hotel Tepi Danau Bisa Jadi Pilihan

 

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI