Ragam

Adhisty Zara: Sayang Ayah, Tapi Kenapa Hati Lebih Nyaman ke Ibu?

Adhisty Zara blak-blakan soal hubungannya dengan orang tua. Kenapa banyak anak, termasuk Zara, merasa lebih nyaman berbagi dengan ibu meskipun tetap menyayangi ayah?

Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Potret Adhisty Zara (Instagram/zaraadhsty)
Potret Adhisty Zara (Instagram/zaraadhsty)

Dewiku.com - Adhisty Zara baru-baru ini mencuri perhatian dengan pengakuannya tentang dinamika hubungannya dengan kedua orang tuanya. Ia mengungkapkan perasaan sayang yang mendalam terhadap ayahnya, namun di sisi lain, hatinya terasa lebih nyaman dan terbuka saat berinteraksi dengan sang ibu.

Ia mengaku nggak terlalu dekat karena sifat ayahnya yang dikenal keras dan gengsian. 

Sebaliknya, Zara merasa lebih nyaman dan dekat dengan sang ibu karena sikapnya yang hangat dan mudah diajak bicara.

Fenomena ini, di mana seorang anak merasa lebih lekat atau nyaman berbagi dengan satu orang tua dibandingkan yang lain, sebenarnya cukup umum terjadi.

Lantas, apa yang membuat ikatan dengan ibu seringkali terasa berbeda, bahkan ketika rasa sayang pada ayah tetap tak tergantikan? Mari kita telusuri lebih jauh.

Alasan Anak Lebih Dekat dengan Ibu

Ada beberapa alasan kenapa ikatan antara ibu dan anak cenderung lebih kuat secara emosional.

Pertama, hubungan ini sudah terbangun sejak dalam kandungan. Ibu adalah orang pertama yang memberi rasa aman, nutrisi, dan perlindungan selama sembilan bulan di perut. Jadi, ikatan itu bukan cuma terbentuk setelah lahir, tapi sejak awal banget kehidupan kita dimulai.

Kedua, peran ibu dalam pengasuhan juga sangat besar. Dari mulai menyusui, mengganti popok, nemenin tidur, sampai masakin makanan favorit kita, ibu biasanya lebih sering terlibat dalam rutinitas harian kita. Kehadiran fisik dan perhatian yang terus-menerus bikin anak merasa lebih dekat secara emosional.

Ketiga, ibu biasanya lebih peka terhadap perasaan anak. Kalau kamu lagi sedih, cemas, atau bahkan cuma butuh pelukan, ibu biasanya jadi tempat pertama yang dituju. Ibu lebih ekspresif, terbuka, dan mudah diajak ngobrol, makanya banyak anak nyaman cerita ke ibu soal apapun.

Secara budaya juga punya pengaruh lho. Dalam banyak keluarga, peran ayah masih dianggap lebih dominan dalam mencari nafkah, sedangkan ibu lebih fokus di rumah untuk mengurus anak. Nah, hal ini ikut membentuk pola kedekatan antara anak dan ibu.

Tapi bukan berarti ayah nggak penting, ya! Ayah juga punya peran besar dalam perkembangan anak, terutama sebagai sosok pelindung, pemberi nasihat, dan panutan.

Hanya saja, cara anak berinteraksi dengan ayah bisa berbeda itu semua tergantung kepribadian masing-masing dan bagaimana hubungan itu dibangun sejak kecil.

Intinya, meskipun banyak anak merasa lebih dekat ke ibu, punya hubungan yang baik dengan ayah juga sama pentingnya.

Kedua orang tua membawa peran yang saling melengkapi dalam tumbuh kembang anak, dan kedekatan dengan keduanya bisa memberi bekal emosi yang lebih kuat untuk masa depan.

Berita Terkait

Berita Terkini