Ragam

Dari Body Shaming ke Self-Love, Perjalanan Panjang Ummi Quary Bisa Jadi Inspirasi

Pernah jadi korban body shaming, Ummi Quary membuktikan bahwa luka bisa berubah jadi kekuatan. Ini kisahnya bangkit dan menemukan self-love.

Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Ummi Quary (Instagram/ummi_quary)
Ummi Quary (Instagram/ummi_quary)

Dewiku.com - Influencer, pelawak, sekaligus aktris, Ummi Quary, belum lama ini membagikan kisahnya soal perjalanan panjang memperbaiki diri. Menurutnya, proses tersebut sama sekali tidak mudah. Ia bahkan mengaku sempat menjadikan luka akibat body shaming sebagai bahan bakar untuk melakukan glow up.

Bagi Ummi, glow up bukan cuma soal penampilan fisik yang cantik, tapi juga soal membentuk pola pikir yang sehat. Dalam unggahannya, ia bercerita pernah dihina habis-habisan mulai dari dibilang kurus, jelek, hingga membuatnya tertekan secara mental.

Kalau cuma sekali mungkin masih bisa diabaikan. Tapi ketika ejekan itu datang berkali-kali, lama-lama membuat minder dan terus kepikiran. Ia pun memberi peringatan halus untuk orang-orang yang hobi mengomentari fisik orang lain.

Menurutnya, tanpa diberitahu pun seseorang pasti sudah sadar dengan kondisi dirinya. Jadi tak perlu diperjelas, apalagi dengan nada merendahkan, karena semua orang juga sedang berusaha menjadi lebih baik.

Momen titik balik itu datang saat Ummi sadar bahwa selama ini ia terlalu fokus pada penilaian orang lain, bukan kebahagiaannya sendiri. Pelan-pelan, ia mulai memusatkan perhatian pada diri sendiri, mulai dari rajin berolahraga, makan sehat, hingga menjalani program dari ahli gizi.

Semua itu ia lakukan bukan untuk memuaskan orang lain, melainkan demi menemukan versi terbaik dari dirinya sendiri.

Inspiratif banget, kan? Setelah ini, kita akan bahas bagaimana cara menghadapi body shaming dan mengubahnya jadi motivasi untuk terus memperbaiki diri.

1. Terima dan Cintai Diri Sendiri

  • Fokus pada kelebihanmu

Setiap orang punya sesuatu yang bisa dibanggakan, baik dari segi penampilan maupun kepribadian. Alihkan perhatian dari hal yang kamu anggap “kurang” dan sorot kualitas positif yang kamu punya. Misalnya, kalau nggak pede sama bentuk tubuh, ingat lagi kalau kamu punya senyum yang bikin orang lain nyaman.

  • Menerima kekurangan karena manusia nggak ada yang sempurna

Kekurangan adalah bagian dari diri kita yang membuat kita manusiawi. Komentar negatif orang nggak seharusnya bikin kamu minder. Kalau ada yang ingin diperbaiki, lakukan dengan cara sehat dan realistis, tanpa menyiksa diri.

Self-love itu wajib. Bentuk tubuh, warna kulit, atau karakter wajah, semua itu nggak menentukan nilai dirimu sebagai manusia. Cintai dirimu sebagaimana adanya, karena kepercayaan diri datang dari rasa nyaman terhadap diri sendiri.

2. Hadapi Komentar Negatif dengan Bijak

Kalau mampu, jelaskan pada orang yang melakukan body shaming kalau ucapannya nyakitin. Kadang orang melontarkan komentar tanpa sadar dampaknya.

Tapi, Nggak semua komentar perlu ditanggapi. Semakin kamu fokus pada hal positif, semakin kecil kemungkinan omongan toxic itu mengganggu pikiranmu.

Kalau topiknya mulai merembet ke komentar fisik yang bikin nggak nyaman, ganti topik atau keluar dari percakapan. Kesehatan mentalmu lebih berharga.

3. Jadikan Body Shaming Sebagai Motivasi

  • Perbaiki diri dengan sehat

Kalau ada hal yang mau kamu ubah, lakukan demi dirimu sendiri. Misalnya, kalau mau lebih fit, coba olahraga teratur dan perbaiki pola makan, bukan demi membuktikan apa-apa ke orang lain.

  • Hindari obsesi pada suatu hal

Jangan sampai semangat memperbaiki diri malah berubah jadi tekanan yang berlebihan. Perubahan itu butuh proses dan waktu.

  • Fokus pada kesehatan

Yang utama adalah sehat, baik fisik maupun mental. Kalau pikiran dan hati dalam kondisi baik, kamu akan lebih kuat menghadapi komentar negatif.

4. Dukungan dari Lingkungan

Cari support system seperti cerita ke teman dekat, keluarga, atau bahkan profesional bisa bikin hati lebih ringan. Dukungan dari orang yang tulus itu priceless.

Hindari lingkungan toksik, kalau ada orang atau circle yang sering menjatuhkan, nggak salah kok untuk menjaga jarak. Kamu juga bisa langsung cut off saja kalau ada orang yang serasa toksik padamu.

Setelah cut off, kamu bisa coba cari lagi lingkungan positif.  Berkumpullah dengan orang-orang yang menghargai kamu apa adanya, yang bikin kamu merasa aman untuk jadi diri sendiri.

5. Pendidikan dan Kesadaran

Edukasi diri, cari tahu apa itu body shaming, efeknya, dan strategi menghadapinya. Semakin paham, semakin kuat kamu menghadapinya.

Memberi edukasi orang lain seperti membagikan pengetahuan ini ke sekitar. Semakin banyak orang yang paham dampak body shaming, semakin kecil kemungkinan hal ini terjadi. Jelasin kalau body shaming itu nggak baik dan harus dihindari.

Menghadapi body shaming memang nggak pernah mudah, tapi ingat: kamu berhak bahagia dengan dirimu sendiri, apa pun bentuknya. Dengan cinta diri, dukungan yang tepat, dan mindset sehat, kamu bisa mengubah komentar negatif jadi motivasi untuk berkembang.

The real glow up itu saat kamu sehat, percaya diri, dan nyaman dengan siapa dirimu, bukan saat kamu memenuhi standar orang lain.

Berita Terkait

Berita Terkini