Ragam

Ibu Baru Banyak yang Nggak Tau, Ini 10 Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Merawat Si Kecil

Ibu baru sering melakukan kesalahan kecil yang bisa memengaruhi tumbuh kembang si kecil. Simak tips penting agar perawatan bayi lebih tepat dan aman!

Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Ilustrasi new mom dan newborn (Freepik/jcomp)
Ilustrasi new mom dan newborn (Freepik/jcomp)

Dewiku.com - Jadi ibu baru itu rasanya seperti naik roller coaster, penuh kejutan, kadang bikin senyum lebar, tapi juga nggak jarang bikin bingung dan overthinking.

Saking semangatnya menyambut si kecil, banyak ibu baru yang tanpa sadar melewatkan hal-hal penting untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak. Nah, biar nggak terjebak di “jebakan betmen” ini, yuk kita bahas satu per satu.

1. Terlalu Fokus pada Birth Plan

Punya birth plan itu sah-sah saja, tapi jangan sampai semua energi terkuras di situ. Fase awal jadi ibu baru itu nggak kalah penting, apalagi soal menyusui. Menyusui bukan cuma soal fisik, tapi juga mental yang benar-benar teruji. Makanya, jangan tunda untuk ketemu konselor laktasi atau belajar ilmu menyusui sebelum hari H tiba.

2. Lupa soal 1000 Hari Pertama Kehidupan

Banyak yang nggak sadar, 1000 hari pertama kehidupan anak dimulai sejak janin hadir di rahim. Kalau lagi hamil terus mual dan susah makan, pastikan kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi lewat suplemen. Ingat, zat besi bukan cuma tablet tambah darah, tapi juga pembentuk DNA.

3. Telat Belajar Soal Nutrisi

Janin dan bayi nggak bisa lepas dari nutrisi harian. Jangan cuma fokus ke obat, tapi perhatikan asupan vitamin dan mineral penting. Misalnya vitamin D3 untuk daya tahan tubuh, asam folat di trimester pertama, dan DHA untuk perkembangan otak.

4. Overthinking Anak GTM

GTM alias gerakan tutup mulut itu fase normal kok. Anak memang kadang ogah makan, tapi bukan berarti kita pasrah. Tetap usahakan asupan nutrisi lengkap, termasuk vitamin D3 dan zat besi sejak anak mulai MPASI, biasanya di usia sekitar 4 bulan.

5. Sibuk Cari Dot yang Mirip Puting Ibu

Dot mahal yang katanya “mirip puting” belum tentu bikin bayi mau menyusu. Kalau mau mencoba nggak masalah, tapi jangan stres kalau nggak berhasil. Lebih baik temui konselor laktasi untuk belajar relaktasi.

6. Nggak Kasih Daging Sapi di Usia 6 Bulan

Telur memang bagus, tapi asam amino dalam daging sapi jauh lebih lengkap. Ahli gizi anak sering menyarankan daging sapi minimal 3 kali seminggu untuk membantu pertumbuhan tinggi badan anak. Mulai usia 8 bulan, coba biasakan anak makan daging sapi, ya.

7. Salah Pilih Lemak Tambahan

Lemak tambahan bukan cuma santan, keju, atau EVOO. Ada juga fish oil yang kaya DHA dan EPA, bagus untuk otak, mencegah inflamasi, bahkan bermanfaat untuk terapi ADHD.

8. Ambisi Full ASI

ASI memang terbaik, tapi ketika waktunya MPASI, jangan tunda. MPASI diperlukan untuk memenuhi nutrisi yang nggak lagi cukup dari ASI saja. Ingat, MPASI adalah makanan utama, ASI jadi pendamping.

9. Takut Popok Newborn Bikin Ruam

Pampers newborn aman digunakan, malah bikin hidup ibu lebih praktis dibanding repot mencuci popok kain. Kuncinya, bersihkan area pantat bayi dengan air mengalir, keringkan, lalu oleskan krim pantat supaya nggak ruam.

10. Skip Dana Vaksin Anak

Vaksin anak memang butuh biaya besar, bahkan setara harga motor. Tapi ini adalah investasi kesehatan jangka panjang anak. Jadi, sebaiknya siapkan dananya sejak awal.

Menjadi ibu baru itu bukan cuma soal memeluk bayi mungil yang menggemaskan, tapi juga belajar setiap hari. Kesalahan memang bisa terjadi, tapi yang penting kita mau belajar dan memperbaikinya. Ingat, merawat anak itu maraton, bukan sprint. Nikmati prosesnya, jaga kesehatan diri, dan pastikan si kecil mendapat yang terbaik untuk masa depannya, ya.

Berita Terkait

Berita Terkini