Ragam

Orang Tua Wajib Peka: Cara Jaga Kedekatan sama Anak yang Beranjak Dewasa Tanpa Bikin Mereka Ilfeel

Hubungan orang tua dan anak nggak berhenti saat dewasa. Begini cara jaga kedekatan tanpa terkesan menggurui, biar tetap akrab dan saling menghargai.

Vania Rossa

Ibu dan anak perempuan yang beranjak dewasa (Freepik)
Ibu dan anak perempuan yang beranjak dewasa (Freepik)

Dewiku.com - Hubungan orang tua dan anak nggak berhenti cuma sampai masa remaja. Justru ketika anak udah beranjak dewasa—sibuk kuliah, kerja, atau bahkan bangun rumah tangga sendiri—kedekatan emosional tetap penting buat dijaga. Sayangnya, banyak orang tua yang merasa hubungan jadi renggang karena anak terlihat punya “dunianya sendiri”. Padahal, support emosional dari orang tua tetap bisa bikin anak merasa aman dan dihargai.

Kuncinya? Komunikasi terbuka, menghargai privasi, dan meluangkan waktu bersama. Tapi tentu aja, semua itu harus dilakukan tanpa kesan menggurui. Anak dewasa sudah punya pandangan hidup sendiri, jadi orang tua perlu lebih peka dalam menjaga hubungan. Nah, biar nggak salah langkah, simak tips berikut ini:

1. Jangan buru-buru kasih solusi
Kalau anak cerita soal masalahnya, sering kali mereka cuma butuh didengar, bukan diceramahi. Jadi, jangan langsung kasih “jurus pamungkas” sebelum mereka minta pendapat. Kadang yang mereka butuhkan cuma telinga yang siap mendengar tanpa menghakimi.

2. Terima pilihan hidup mereka
Anak dewasa pasti punya jalan hidup yang berbeda. Bisa jadi nggak sejalan dengan keinginan orang tua. Tapi justru di sinilah orang tua ditantang buat belajar menerima. Bukan berarti nggak bisa kasih arahan, tapi sampaikan dengan cara yang suportif, bukan menggurui.

3. Hargai mereka apa adanya
Kalau anak nggak ngikutin jejak orang tua, itu bukan berarti gagal. Mereka cuma punya cara sendiri buat menempuh hidupnya. Dukungan tanpa syarat bisa jadi bentuk kasih sayang yang paling anak rasakan.

4. Dengarkan dengan tulus
Coba luangkan waktu buat benar-benar dengerin cerita mereka. Dari masalah percintaan sampai urusan kerjaan, biarkan anak merasa didengar tanpa harus buru-buru ditanggapi. Kadang, “Aku ngerti” jauh lebih berarti daripada nasihat panjang lebar.

5. Biarkan mereka belajar lewat pengalaman
Wajar kalau orang tua pengen anaknya aman dari kekecewaan. Tapi kadang, kegagalan adalah bagian penting buat mereka tumbuh. Biarkan mereka mengeksplorasi hidup, jatuh-bangun, dan belajar dari situ. Tugas orang tua? Tetap ada buat mendukung, bukan mendikte.

Intinya, kedekatan dengan anak dewasa bisa tetap terjalin kalau orang tua lebih banyak mendengar, menerima, dan menghargai. Percaya deh, anak-anak bakal lebih nyaman terbuka kalau merasa diperlakukan sebagai pribadi dewasa, bukan lagi “anak kecil” yang selalu salah di mata orang tuanya.

(Himayatul Azizah)

Berita Terkait

Berita Terkini