Trending

Skincare Rasa Idol Laris Manis, Produk Dokter Malah Kalah Pamor? Kok Bisa!

Skincare rasa idol lagi naik daun. Tapi kenapa ya, produk yang viral karena dipakai selebriti lebih laku dibanding skincare berbasis medis yang dibuat langsung oleh dermatolog?

Vania Rossa

Yujin jadi muse skincare L’Occitane (dok. L'Occitane)
Yujin jadi muse skincare L’Occitane (dok. L'Occitane)

Dewiku.com - Kalau kamu main TikTok atau scroll Instagram, pasti familiar sama produk-produk skincare yang estetik, punya brand ambassador idol Korea, dan sering muncul di FYP. Ya, inilah yang sering disebut sebagai “skincare rasa idol.” Kemasannya lucu, branding-nya clean, dan biasanya dijual bareng narasi personal si idola.

Sebaliknya, skincare yang diformulasikan dokter kulit sering kali terlihat “biasa aja” meski secara kualitas justru sering lebih unggul. Nah, kenapa ya produk yang terlihat cantik dan dipakai idol bisa lebih menggoda dibanding yang dibuat oleh para ahli?

Apa Sih yang Dimaksud "Skincare Rasa Idol"?

Istilah ini merujuk ke produk perawatan kulit yang:

  • Dikaitkan dengan idol K-Pop, aktris Korea, atau influencer populer,
  • Punya kemasan super estetik dan Instagrammable,
  • Sering muncul di feed media sosial dengan wajah flawless si seleb,
  • Mengandalkan cerita personal dan visual menggoda ketimbang bahasa teknis.

Contohnya? Skincare dengan kemasan pastel, diklaim ringan, cocok untuk kulit sensitif, dan tentu saja—“dipakai Jennie BLACKPINK”. Walau belum tentu hasilnya seajaib itu, branding-nya sukses bikin fans ngiler dan langsung check out!

Lalu, Kenapa Skincare Medis Kalah Populer?

Skincare dari dokter kulit atau hasil kolaborasi dengan institusi kesehatan biasanya fokus pada:

  • Kandungan aktif (retinol, niacinamide, AHA/BHA),
  • Uji klinis,
  • Formulasi berdasarkan riset.

Tapi sayangnya, di mata Gen Z atau beauty enthusiast pemula, semua ini sering terasa “berat” dan “terlalu serius”. Bahkan kalau kemasannya polos dan nggak ada artisnya, mereka bisa saja skip meskipun produknya top-tier.

4 Alasan Skincare Idol Lebih Dilirik

1. Efek Emosi & Fans Mentality

Ada emosi yang terlibat. Saat fans melihat idolanya glowing dan pakai produk tertentu, akan muncul rasa ingin mencoba juga. “Kalau dia cocok, mungkin aku juga.” Ini disebut parasocial relationship, alias hubungan satu arah antara fans dan seleb yang terasa sangat dekat.

2. Estetik Menjual

Kemasan pastel, botol transparan, huruf minimalis—semua ini dirancang untuk bikin mata jatuh cinta duluan. Produk jadi lebih "masuk" ke dunia media sosial, dan secara visual cocok buat difoto dan diunggah.

3. Bahasa & Branding Lebih Nyambung

Skincare idol dikemas dengan narasi yang ringan dan relatable. Nggak pakai istilah ribet, nggak banyak basa-basi ilmiah. Cuma perlu satu video 15 detik yang bilang “this makes my skin glow!” langsung jadi wishlist semua orang.

4. Efek Viral dan FOMO

Dipromosikan lewat TikTok, muncul di reels, direview beauty influencer—akhirnya bikin banyak orang merasa ketinggalan tren kalau belum coba. Walau belum tentu cocok, rasa penasaran dan FOMO lebih besar daripada logika.

Tapi, Apakah Lebih Ampuh?

Jawabannya: belum tentu. Ada skincare idol yang memang bagus dan bekerja sama dengan lab profesional. Tapi ada juga yang lebih menjual nama ketimbang hasil.

Sebaliknya, skincare dokter kulit mungkin kurang “wah” di mata awam, tapi sering kali punya efektivitas lebih jelas. Mereka biasanya diuji secara klinis dan ditujukan untuk masalah kulit spesifik, bukan sekadar tren.

Jadi, Mau Pilih yang Mana?

Gak ada yang salah mau pilih skincare idol atau medis. Yang penting:

  • Kenali kebutuhan kulitmu,
  • Baca komposisi dan sesuaikan dengan kondisi kulit,
  • Jangan terbawa tren semata.

Ingat, kulit glowing bukan datang dari siapa yang promosiin, tapi dari konsistensi kamu dalam merawatnya dengan produk yang benar-benar cocok.

Skincare rasa idol memang menggoda dan viral, tapi skincare dokter punya kekuatan yang nggak boleh diremehkan. Pilih yang sesuai kebutuhan, bukan sekadar siapa yang pakai.

(Sifra Kezia)

Berita Terkait

Berita Terkini