Ragam

Manchild Relationship: Cinta yang Bikin Kamu Jadi Ibu Buat Pacar Sendiri

Pacaran tapi rasanya kayak jadi ibu? Hati-hati, bisa jadi kamu terjebak dalam manchild relationshiphubungan dengan pasangan yang belum siap dewasa dan bertanggung jawab. Yuk kenali ciri-cirinya sebelum makin capek sendiri!

Vania Rossa | Ayu Ratna

Ilustrasi pacaran sama manchild. (Pixabay)
Ilustrasi pacaran sama manchild. (Pixabay)

Dewiku.com - Pernah ketemu atau bahkan pacaran sama cowok yang usianya udah dewasa, tapi kelakuannya masih kayak anak kecil? Suka ngambek, nggak bisa tanggung jawab, dan kamu malah merasa kayak jadi "ibu" buat dia? Bisa jadi kamu lagi berhadapan sama manchild.

Istilah ini makin sering muncul karena ternyata fenomena laki-laki dewasa yang belum matang secara emosional bukan cuma satu-dua kasus aja. Banyak perempuan yang awalnya berharap punya pasangan dewasa, justru harus mengurus "anak besar" dalam bentuk pasangan.

Manchild bukan cuma soal hobi main game atau suka bercanda, tapi lebih dalam: soal ketidakmampuan dalam menghadapi realitas, tanggung jawab, dan emosi. Yuk, kita bahas lebih lanjut supaya kamu bisa lebih peka kalau bertemu tipe seperti ini.

Apa Sih Manchild Itu?

Secara harfiah, manchild adalah gabungan dari kata man (pria dewasa) dan child (anak-anak). Istilah ini merujuk pada pria yang usianya udah dewasa, tapi sikap dan perilakunya masih kekanak-kanakan. Mereka biasanya nggak bisa mengelola emosi dengan baik, susah tanggung jawab, dan terlalu bergantung pada orang lain, terutama pasangan.

Perilaku ini seringkali bukan cuma karena "nggak mau dewasa", tapi bisa berakar dari masa kecil yang penuh tekanan. Misalnya, pola asuh yang otoriter atau kurang dukungan emosional dari orang tua bisa bikin anak tumbuh jadi pribadi yang takut menghadapi dunia nyata.

Akhirnya, begitu dewasa, mereka tetap menggunakan mekanisme bertahan seperti waktu kecil—lari dari tanggung jawab, menyalahkan orang lain, dan selalu butuh dukungan dari luar.

Norma sosial juga punya peran penting. Budaya yang menganggap perempuan harus mengurus semuanya, dari rumah sampai emosi pasangan, bikin perilaku manchild ini jadi makin "dibiarkan". Cowok yang nggak pernah diajarin untuk mandiri dan mengelola emosinya bisa tumbuh jadi laki-laki yang secara mental belum siap menjalin hubungan dewasa.

Ciri-Ciri Umum Manchild

Kalau kamu penasaran apakah pasanganmu termasuk manchild, coba cek ciri-ciri berikut ini:

  1. Kurang tanggung jawab – Mereka suka menghindari kewajiban dan selalu punya alasan untuk menutupi kesalahan.
  2. Nggak bisa dikritik – Sedikit aja dikasih masukan, langsung defensif atau malah marah.
  3. Masalah keuangan – Sering boros, nggak bisa ngatur uang, dan malah pasrah urusan finansial ke pasangan.
  4. Susah diandalkan – Dari hal kecil sampai besar, kamu nggak bisa percaya dia bakal pegang komitmen dengan serius.
  5. Egois dan mau menang sendiri – Jarang mikirin perasaan kamu, apalagi kompromi.
  6. Nggak bisa ambil keputusan sendiri – Selalu nanya atau nungguin kamu yang mutusin segalanya.
  7. Emosional labil – Moody, gampang marah, lalu sok cuek. Kamu jadi capek menghadapi perubahannya.
  8. Ngambek dan drama – Sedikit-sedikit ngambek, dan kamu yang harus selalu minta maaf.
  9. Bergantung banget – Bukan cuma soal uang atau rumah tangga, tapi juga soal validasi dan dukungan emosional. Rasanya kamu harus jadi pengasuh, bukan pasangan.
  10. Bikin pasangan jadi lelah mental – Kamu jadi merasa capek terus, seolah semua beban hubungan ada di pundakmu.

Kenapa Bisa Jadi Manchild?

Fenomena manchild nggak datang dari ruang hampa. Banyak kasus berakar dari pola asuh masa kecil yang bermasalah, kayak orang tua yang terlalu keras, kurang kasih sayang, atau justru terlalu memanjakan. Anak yang tumbuh tanpa belajar mengelola emosi atau mengambil keputusan sendiri akan kesulitan jadi dewasa secara emosional.

Selain itu, norma sosial yang toxic juga punya andil. Dalam budaya patriarki, pria sering dibebaskan dari tanggung jawab domestik dan emosional. Akhirnya, mereka nggak belajar jadi dewasa secara utuh. Mereka diajari untuk "kuat" tapi bukan untuk "bertanggung jawab". Dan yang lebih parah, banyak perempuan diajari untuk sabar dan "merawat" pria seperti ini, seolah itu adalah tugas cinta.

Manchild bukan cuma istilah lucu-lucuan di media sosial, tapi realita yang bisa berdampak serius dalam hubungan. Kalau kamu merasa jadi satu-satunya orang dewasa dalam relasi, saatnya evaluasi. Hubungan yang sehat adalah hubungan dua arah, di mana kedua belah pihak saling tumbuh dan bertanggung jawab.

Berita Terkait

Berita Terkini