Trending

Mau Jadi Ibu Tapi Nggak Sekarang? Luna Maya dan Brittany Allyn Pilih Bekukan Sel Telur

Pembekuan sel telur makin populer di kalangan perempuan usia 30-an. Intip pengalaman Luna Maya dan Brittany Allyn, serta tahapan prosesnya.

Vania Rossa | Ayu Ratna

Luna Maya dan Brittany Allyn (Instagram/@thirtywaves/@lunamaya)
Luna Maya dan Brittany Allyn (Instagram/@thirtywaves/@lunamaya)

Dewiku.com - Luna Maya bikin publik kagum setelah blak-blakan soal keputusan penting dalam hidupnya. Sejak tahun 2021, Luna ternyata udah lebih dulu melakukan pembekuan sel telur alias egg freezing.

Nggak tanggung-tanggung, ia berhasil membekukan 26 sel telur—lebih banyak dari target awal dokternya yang cuma 20. Langkah ini diambil Luna sebelum usianya menginjak 40 tahun, demi menjaga peluang jadi ibu di masa depan, tanpa harus dikejar-kejar soal usia.

Menariknya, nggak cuma Luna Maya aja nih yang melakukan hal ini. Influencer asal New York, Brittany Allyn, juga memilih jalan serupa. Di usia 38 tahun, Brittany yang masih enjoy dengan status lajangnya, tetap punya harapan besar jadi seorang ibu suatu hari nanti.

Lewat akun TikTok dan Instagram @ThirtyWaves, Brittany sempat cerita soal pengalamannya menjalani prosedur pembekuan sel telur pada tahun 2022.

Kisah Brittany ini bikin banyak netizen relate, apalagi buat para perempuan usia 30-an yang masih fokus sama karier atau self growth, tapi tetap pengen punya anak di masa depan. Jadi, sebenarnya pembekuan sel telur itu apa sih? Dan kayak gimana prosesnya?

Apa sih pembekuan sel telur?

Pembekuan sel telur atau egg freezing adalah prosedur medis buat menyimpan sel telur wanita dengan cara dibekukan, supaya bisa digunakan nanti saat siap punya anak. Caranya, sel telur diambil dari ovarium, terus dibekukan tanpa dibuahi. Nantinya, telur ini bisa dicairkan dan dibuahi lewat program bayi tabung alias fertilisasi in vitro.

Prosedur ini biasanya jadi pilihan buat perempuan yang menunda punya anak karena alasan karier, kondisi medis tertentu, atau alasan pribadi lainnya. Dengan egg freezing, kualitas dan kesuburan sel telur tetap bisa dipertahankan meski usia terus bertambah. Idealnya sih, prosedur ini dilakukan sebelum usia 35-40 tahun biar kualitas sel telurnya masih oke.

Yang menarik, secara medis prosedur ini aman, dan telur yang dibekukan nggak ningkatin risiko cacat pada embrio nantinya. Makanya, langkah Luna dan Brittany ini dianggap cerdas karena jadi bentuk persiapan matang untuk masa depan.

Bagaimana sih proses pembekuan sel telur?

Prosesnya nggak bisa instan, tapi semuanya terstruktur dan diawasi dokter spesialis. Pertama-tama, pasien akan menjalani tes awal, mulai dari USG transvaginal, tes darah buat cek hormon, sampai skrining penyakit. Ini semua buat pastiin kondisi tubuh siap.

Setelah itu masuk ke tahap stimulasi ovarium. Di sini pasien akan dikasih suntikan hormon setiap hari selama 9-14 hari untuk merangsang ovarium biar bisa menghasilkan banyak sel telur matang. Sepanjang fase ini, dokter akan pantau terus perkembangan folikel lewat USG dan tes darah.

Kalau folikel udah dianggap cukup matang, dokter akan kasih suntikan pematangan telur (biasanya hCG). Setelah 34-36 jam, pasien siap masuk ke proses pengambilan sel telur alias Ovum Pick Up. Prosedurnya pakai anestesi ringan, jadi nggak sakit, dan biasanya makan waktu sekitar 20-45 menit.

Sel telur yang udah diambil, akan diseleksi oleh tim embriologi. Telur yang kualitasnya bagus, langsung masuk tahap pembekuan. Nah, teknik yang dipakai namanya vitrifikasi—pembekuan super cepat yang pakai cairan khusus buat hindarin pembentukan kristal es yang bisa ngerusak sel telur.

Setelah dibekukan, sel telur bakal disimpan dalam suhu super rendah di laboratorium khusus. Bisa disimpan bertahun-tahun lho, sampai pasien siap untuk program kehamilan.

Semua proses ini dilakukan oleh dokter spesialis yang udah terlatih di bidang kesuburan. Jadi aman banget dan udah banyak dipraktikkan di berbagai negara.

Langkah Luna Maya dan Brittany Allyn menunjukkan bahwa menjadi perempuan modern bukan berarti harus mengorbankan impian jadi ibu.

Dengan teknologi medis seperti egg freezing, sekarang makin banyak opsi buat para perempuan yang ingin mempersiapkan masa depan mereka dengan matang, tanpa tekanan sosial atau biologis.

Berita Terkait

Berita Terkini