3 Tips Laris Manis Jualan Skincare Online, Terapkan Strategi Jitu

Dapatkan banyak keuntungan dari jualan skincare secara daring. Caranya?

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Selasa, 19 Maret 2024 icon 13:00 WIB
3 Tips Laris Manis Jualan Skincare Online, Terapkan Strategi Jitu

Ilustrasi skincare dengan bahan alami (Freepik/jcomp)

Semua orang berpeluang membuka bisnis skincare di zaman serba digital ini. Pelaku usaha dapat memasarkan produk mereka secara daring.

Pendiri LS Skincare Reborn, Aceng Sunanto, menceritakan pengalamannya jualan online produk skincare. Mengaku tak punya toko fisik untuk menjual produknya, Aceng mengandalkan TikTok Shop sebagai salah satu saluran berdagang. Saat TikTok Shop ditutup, Aceng pun harus berusaha ekstra untuk menyelamatkan brand lokal yang dia buat pada tahun 2020 itu.

"Kayaknya kemaren pas TikTok Shop tutup tetap struggle (berjuang), tapi punya platform dan website sendiri, jadi kita tetap bisa struggle," ungkap Aceng Sunato saat menerima penghargaan Top Brand Skincare 2024 dalam ajang 3.0 Award Trends 2024, melansir Suara.com.

Baca Juga: Rekomendasi Baju Lebaran ala Fuji, Harganya Paling Mahal Rp500 Ribuan

Berhasil melewati masa kritis, Aceng dan istrinya tidak berpuas diri. Dalam waktu dekat, brand lokal asal Majalengka Jawa Barat ini bakal memiliki pabrik sendiri dan terus melakukan inovasi produk.

Aceng pun berbagi tips dan trik berjualan skincare secara online berdasarkan pengalamannya. Berikut beberapa di antaranya.

Ilustrasi perempuan bersiap melakukan rutinitas perawatan wajah (Freepik/KamranAydinov)
Ilustrasi perempuan bersiap melakukan rutinitas perawatan wajah (Freepik/KamranAydinov)

1. Andalkan distributor dan agen

Baca Juga: Tips Memilih Aroma Parfum, Jangan Abaikan Preferensi Pribadi

Menurut Aceng, penjualan produk terbaik adalah selalu berusaha mendekati konsumen. Kalau tak punya toko offline, sistem berjualan distributor dan agen bisa jadi pilihan.

Distributor adalah pihak perantara yang menyalurkan produk dari produsen ke retailer maupun konsumen, sedangkan agen merupakan orang atau perusahaan perantara yang mengusahakan penjualan bagi perusahaan lain atas nama pengusaha perwakilan. Jadi, meski tak mempunyai toko offline, pelanggan bisa mendatangi agen terdekat untuk menanyakan dan mencari informasi lebih dalam terkait produk.

2. Produk terdaftar di BPOM

Kualitas produk harus bisa dipercaya konsumen dengan jaminan sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

3. Investasi dari leher ke atas

Meski ungkapan ini terdengar klasik, Aceng mengungkapkan bahwa dirinya selalu berusaha semaksimal mungkin menambah ilmu pengetahuan. Ini supaya pola pikirnya terus terasah untuk membuat produk dengan inovasi yang bisa menjawab kebutuhan para beauty enthusiat.

"Kita mencari ilmu strategi berjualan secara online maupun offline itu yang terbarukan, karena saya rutin setiap bulan atau per triwulan, saya melakukan workshop berbayar," ujar dia.

Baca Juga: Sambut Ramadan, 7 Tips Orang Tua Ajak Anak Belajar Puasa

"Ini karena saya yakin walaupun mahal, investasi leher ke atas itu berguna dan sampai kapan pun nilainya sangat besar. Itu yang dipegang sampai sekarang," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI