Apa Itu Erotomania? Pahami Berbagai Pemicu dan Gejalanya

Orang-orang dengan kondisi seperti apa yang berpotensi mengalami erotomania?

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Kamis, 11 Januari 2024 icon 20:00 WIB
Apa Itu Erotomania? Pahami Berbagai Pemicu dan Gejalanya

Ilustrasi perempuan berjalan di kebun bunga (Pixabay/ThuyHaBich)

Belum lama ini, istilah erotomania jadi perbincangan di media sosial. Apa itu erotomania? Apakah ada gejala khusus yang perlu diwaspadai?

Dilansir dari Halodoc, erotomania merupakan gangguan kesehatan mental di mana pengidapnya akan merasa bahwa ada orang lain yang sangat mencintai dirinya. Orang lain yang dimaksud bisa berasal dari teman di lingkungan sosial, orang yang baru saja ditemui, bahkan kalangan selebritas.

Hanya saja, perasaan itu nyatanya cuma sebuah delusi. Bahkan, disebutkan bahwa pada kebanyakan kasus, pengidap gangguan ini belum pernah sekalipun bertemu dengan orang yang dianggap menyukainya.

Baca Juga: Jomblo Rawan Alami Kesepian hingga Picu Kematian, Solusinya Apa?

Delusi membuat penderita erotomania akan berpikir bahwa orang tersebut menyukai dan tertarik untuk mengenal dirinya, padahal nyatanya tidak. Penderita bahkan tak ragu menceritakan kisah yang diciptakannya sendiri untuk meningkatkan harga diri sehingga merasa lebih nyaman.

Kondisi ini berisiko terjadi saat seseorang telah mempunyai riwayat gangguan kesehatan mental sebelumnya, misalnya schizophrenia, demensia, dan gangguan bipolar.

Tumor otak juga bisa menyebabkan gangguan yang pada akhirnya memicu erotomania. Begitu pula mereka yang mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang.

Baca Juga: Sibuk Urus Keluarga dan Bisnis, Ini Cara Kimmy Jayanti Jaga Kesehatan Mental

Secara umum, di bawah ini adalah beberapa faktor pemicu gangguan erotomania, antara lain:

  • berjenis kelamin perempuan
  • rendah diri
  • merasakan kesepian atau penolakan
  • mengisolasi diri
  • tak mampu menerima sudut pandang orang lain.

Lebih lanjut, beberapa gejala erotomania yang perlu diwaspadai, yakni:

Baca Juga: Jangan Sepelekan Kesehatan Mental Ibu Hamil, Berikan Dukungan Juga setelah Melahirkan

  • Keyakinan salah bahwa seseorang tertarik, menyukai, atau mencintai dirinya.
  • Membicarakan orang yang dianggap menyukainya terus-menerus.
  • Terobsesi untuk bertemu atau melakukan komunikasi dengan orang yang dipikir menyukainya supaya bisa bersama.
  • Jika orang yang dianggap menyukainya itu adalah selebritas, pengidap akan terus-menerus mengirim surat, mengunggah foto, hingga mengirimkan hadiah.
  • Sering menjalin komunikasi dengan orang yang dianggap menyukainya.
  • Merasa orang yang menyukainya membuat komunikasi melalui tatapan mata hingga gerakan tubuh.
  • Cemburu dengan lingkungan sekitar, kerabat, keluarga, hingga pasangan yang berada di dekat orang tersebut.
  • Kecewa ketika orang terdekat menyadari bahwa perasaannya salah dan keliru.

Gangguan kesehatan mental satu ini bisa menjadi kondisi yang berbahaya, terlebih karena sering tidak disadari oleh pengidapnya maupun orang-orang di sekitarnya. Bahkan, kondiri ini bisa membahayakan bagi orang yang dianggap menyukai pengidap erotomania.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI