Sambut Tahun Baru 2025, Ini 5 Tips Kelola Keuangan Pribadi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Manajemen yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko beban keuangan di masa depan.

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Minggu, 15 Desember 2024 icon 15:00 WIB
Sambut Tahun Baru 2025, Ini 5 Tips Kelola Keuangan Pribadi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Ilustrasi uang Rp100 ribu (Unsplash/Muhammad Daudy)

Tahun 2025 diperkirakan akan menjadi tahun penuh tantangan ekonomi bagi masyarakat Indonesia. Dengan ancaman inflasi yang terus berlanjut, kenaikan biaya hidup, serta ketidakpastian pendapatan dan lapangan kerja, perencanaan keuangan pribadi yang matang menjadi hal yang semakin penting.

Di tengah perubahan ekonomi global yang dinamis, Indonesia tidak terlepas dari dampaknya. Pada 2025, masyarakat diprediksi menghadapi berbagai tantangan ekonomi yang signifikan. Risiko inflasi dan kenaikan biaya hidup menjadi perhatian utama, dengan harga kebutuhan pokok, layanan kesehatan, dan pendidikan yang diperkirakan terus meningkat. Daya beli masyarakat pun semakin tertekan.

Memasuki tahun 2025, Grant Thornton Indonesia menawarkan beberapa langkah strategis yang dapat diterapkan individu dalam mengelola keuangan pribadi. Dikutip dari siaran pers yang diterima Dewiku.com, Minggu (15/12/2024), berikut beberapa di antaranya:

Baca Juga: Middle-Income Trap dan Solusi Generasi Muda: Sorotan Youth Economic Summit 2024

1. Mengelola Arus Kas secara Efektif

Penting untuk memprioritaskan pengeluaran, mengurangi pemborosan, dan menyisihkan dana darurat yang mencukupi kebutuhan minimal selama 3-6 bulan.

2. Diversifikasi Investasi

Baca Juga: Survei: Perhiasan dan Tabungan Emas jadi Produk Investasi Favorit

Hindari menempatkan semua dana hanya pada satu jenis investasi. Kombinasikan aset berisiko rendah seperti deposito dengan investasi berisiko lebih tinggi namun berpotensi hasil besar seperti saham atau reksadana.

3. Lindungi Aset dengan Asuransi

Pastikan aset-aset penting terlindungi oleh asuransi, seperti kesehatan, properti, dan kendaraan pribadi. Tujuannya adalah bantu mengurangi beban keuangan akibat kejadian tak terduga.

4. Memperkuat Literasi Keuangan

Tak ada salahnya memperkuat literasi keuangan. Pahami produk keuangan dan risiko yang terkait agar bisa mengambil keputusan lebih bijak dalam mengelola keuangan pribadi.

5. Rencana Keuangan Jangka Panjang

Fokus pada tujuan jangka panjang, misalnya dana pendidikan, pembelian rumah, atau pensiun, juga bisa membantu menjaga disiplin keuangan.

"Di tengah ketidakpastian ekonomi, penting bagi masyarakat untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengelola keuangan mereka. Perencanaan keuangan yang matang dan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan adalah kunci untuk tetap stabil dan tangguh," ungkap Johanna Gani, CEO Grant Thornton Indonesia.

Menurutnya, keuangan yang sehat bukan hanya soal menabung, tetapi juga bagaimana mengelola risiko, merencanakan masa depan, dan membuat keputusan investasi yang bijaksana.

Baca Juga: Populasi Kelas Menengah Menyusut, Pahami Panduan Keuangan Praktis untuk Masa Depan Lebih Baik

"Kami percaya bahwa dengan edukasi finansial yang baik, masyarakat dapat membuat keputusan keuangan yang lebih bijaksana dan mempersiapkan masa depan yang lebih cerah," tandasnya.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI