Ragam
Dikira Migrain Biasa, Fakta Glioma yang Merenggut Nyawa Kelley Mack
Aktris Kelley Mack, yang dikenal lewat perannya dalam serial The Walking Dead, telah meninggal dunia setelah berjuang melawan glioma. Apa itu?
Vania Rossa | Natasya Regina Melati

Dewiku.com - Kabar duka datang dari dunia hiburan Hollywood. Aktris Kelley Mack, yang dikenal lewat perannya dalam serial The Walking Dead, telah meninggal dunia di usia 33 tahun. Kabar ini mengejutkan banyak penggemar dan publik luas setelah diumumkan melalui unggahan di akun Instagram resminya pada Selasa, 5 Agustus 2025.
"Dengan kesedihan yang tak terlukiskan, kami mengumumkan kepergian Kelley tersayang. Cahaya yang begitu terang dan berapi-api telah bertransisi ke alam baka, tempat yang pada akhirnya harus kita tuju," tulis pihak keluarga dalam pernyataan tersebut.
Kelley Mack diketahui meninggal dunia dengan tenang di kota kelahirannya, Cincinnati, pada hari Sabtu sebelumnya. Ia tutup usia setelah berjuang melawan glioma sistem saraf pusat, jenis tumor yang menyerang otak atau sumsum tulang belakang.
Selama beberapa bulan terakhir, Kelley memang sempat membagikan momen-momen saat menjalani berbagai perawatan medis. Meski tetap terlihat tegar, pada akhirnya ia harus menyerah pada penyakit yang cukup agresif ini.
Nah, glioma bukan jenis tumor yang bisa dianggap sepele. Setelah ini, kita akan bahas lebih lengkap tentang apa itu glioma, seperti apa gejalanya, dan dampak yang ditimbulkan bagi penderitanya.
Glioma: Tumor Otak yang Jarang Dibahas tapi Perlu Diwaspadai
Kalau bicara soal tumor otak, banyak orang langsung membayangkan kondisi yang serius dan menyeramkan. Tapi pernah dengar tentang glioma? Meski namanya mungkin belum terlalu familiar di telinga, glioma ternyata termasuk jenis tumor otak primer yang paling umum. Nah, biar kamu nggak bingung, yuk pelajari lebih lanjut!
Apa Itu Glioma?
Mengutip dari Pacific Neuroscience Institute, glioma adalah jenis tumor yang muncul dari sel glia yaitu sel pendukung dan pelindung bagi sel saraf yang ada di otak dan sumsum tulang belakang. Bisa dibilang, sel glia ini semacam ‘bodyguard’-nya sel saraf.
Glioma ini cukup sering ditemukan, lho. Sekitar 30 persen dari semua kasus tumor otak merupakan glioma. Dan lagi, glioma terbagi dalam beberapa jenis, tergantung dari asal sel glianya:
Baca Juga
Rambut Selalu Wangi? Rahasianya Ada di Hair Mist Lokal Favorit Ini
Gugat Cerai dan Berani Mandiri: Dahlia Poland Buktiin Pentingnya Perempuan Pegang Kendali Finansial
5 Parfum The Body Shop Terfavorit, Wanginya Awet dan Bikin Pede Seharian!
Parfum Lokal Wangi Matcha? Segar, Kalem, dan Bikin Mood Naik!
Aktor Song Young Kyu Meninggal Misterius: Depresi Diam-Diam Bisa Mengintai Siapa Saja
Kini Bercerai, Acha Septriasa Akui Menikah Itu Sulit: Ada Privasi yang Hilang
- Astrositoma: berasal dari astrosit, dan ini adalah jenis glioma yang paling umum.
- Oligodendroglioma: berasal dari oligodendrosit, relatif lebih jarang tapi biasanya lebih merespons pengobatan.
- Ependimoma: berasal dari sel ependimal, termasuk langka dan sering ditemukan di sekitar ventrikel otak.
Tingkat keganasannya pun dibagi dua, yaitu derajat rendah dan derajat tinggi. Glioma derajat rendah tumbuhnya cenderung lambat dan prognosisnya lebih baik. Sementara yang derajat tinggi biasanya lebih agresif dan butuh penanganan yang lebih intensif.
Apa Penyebab Glioma?
Sayangnya, hingga saat ini penyebab pasti glioma masih belum diketahui. Para ahli menduga, tumor ini bisa muncul karena adanya mutasi DNA pada sel otak. Tapi belum ada bukti kuat yang mengaitkan glioma dengan faktor lingkungan atau gaya hidup, seperti paparan polusi atau kebiasaan merokok.
Dampak Glioma pada Tubuh
Glioma bisa memberikan dampak yang cukup besar pada kehidupan seseorang, apalagi karena letaknya di sistem saraf pusat. Beberapa dampak umum dari glioma antara lain:
- Gangguan neurologis: seperti kelemahan otot, gangguan sensorik, hingga masalah koordinasi.
- Gangguan kognitif: memengaruhi memori, fokus, dan kemampuan berpikir.
- Penurunan kualitas hidup: karena gejala-gejala yang muncul bisa mengganggu aktivitas harian hingga interaksi sosial.
- Selain itu, glioma juga bisa menyebabkan berbagai komplikasi, seperti:
- Perdarahan otak
- Peningkatan tekanan di dalam kepala
- Hidrosefalus, yaitu penumpukan cairan di otak
- Kejang yang tak terkontrol
Bahkan, meskipun jarang, glioma juga bisa menyebar ke bagian tubuh lain
Kapan Harus Khawatir?
Yang penting diingat, setiap orang bisa mengalami gejala glioma yang berbeda-beda. Kalau kamu merasa ada yang nggak biasa, seperti sakit kepala terus-menerus, gangguan penglihatan, sering kejang, atau perubahan kognitif, nggak ada salahnya untuk langsung periksa ke dokter. Deteksi dini bisa membantu proses penanganan jadi lebih maksimal.
Meski terdengar menyeramkan, penting banget buat kita tahu soal glioma dan dampaknya. Nggak cuma untuk diri sendiri, tapi juga sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan orang-orang terdekat. Jadi, jangan ragu untuk lebih aware sama sinyal yang dikirimkan tubuh, ya. Lebih cepat ditangani, lebih besar pula harapan untuk hidup sehat dan berkualitas.