Penting! Perempuan Perlu Tanyakan 3 Perkara Ini saat Wawancara Kerja

Apa saja pertanyaan yang perlu disampaikan calon pekerja perempuan?

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Selasa, 07 Mei 2024 icon 16:00 WIB
Penting! Perempuan Perlu Tanyakan 3 Perkara Ini saat Wawancara Kerja

Ilustrasi perempuan menjalani proses wawancara kerja (Freepik/yanalya)

Penting mengetahui beberapa ciri perusahaan yang memerhatikan kesetaraan gender saat bekerja. Calon pekerja bisa mengajukan pertanyaan yang relevan saat wawancara kerja.

People & Culture Director PT HM Sampoerna Tbk, Ripy Mangkoesoebroto mengatakan, terdapat beberapa pertanyaan yang sebaiknya diajukan calon pekerja, khususnya perempuan kepada HRD atau perekrut sebelum akhirnya memuutuskan untuk menerima pekerjaan.

"Saran saya, sekarang di internet informasi itu udah terbuka. Kalau mau interview, pertama-tama Google dulu, deh. Perusahaan ada kasus atau nggak, yang terkait sama pembedaan, diskriminasi nggaknya perempuan, buat kaum difabel, ada berita bagusnya atau nggak," ujarnya, dilansir dari Suara.com.

Baca Juga: Perempuan di Jabatan Manajemen Senior Semakin Sedikit, Apa Masalahnya?

Menurut Ripy, calon pekerja perempuan sebaiknya jangan ragu bertanya soal kesetaraan hak dan work life balance kepada pihak penerima kerja. Jika calon perusahaan itu baik dan berkualitas, mereka tak bakal menganggapnya sebagai pertanyaan tendensius atau bentuk perlawanan.

Ilustrasi bekerja. (Pexels/Fauxels)
Ilustrasi bekerja. (Pexels/Fauxels)

Berikut sejumlah rekomendasi pertanyaan untuk HRD saat wawancara kerja yang disarankan Ripy. Apa saja?

1. Berapa jumlah pekerja perempuan di perusahaan tersebut? 

Baca Juga: Paras Cantik Indonesia Kembali Inspirasi Perempuan Indonesia Lewat Episode Terbaru

Bukan sekedar punya banyak pekerja perempuan, coba tanyakan berapa banyak petinggi perusahaan yang berjenis kelamin perempuan. Menurut Ripy, jika perbandingan gender petinggi perusahaan seimbang, ini jadi tanda positif adanya work life balance dan kesetaraan hak di tempat bekerja tersebut.

"Di sini direktur antara lelaki dan perempuan, berapa banyak, Pak, yang perempuan? Kalau kita lihat, di perusahaan saya itu manajer up di atas 40 persen perempuan. Itu udah pertanda direktur dan senior manajer ternyata banyak yang perempuan," kata Ripy.

2. Jangan tanyakan hal yang menjurus

Di sisi lain, Ripy melarang calon pekerja terlalu to the point atau menjurus, misal bertanya soal ruang laktasi atau cuti melahirkan dan menyusui. Ini karena ada aturan yang memang wajib diterapkan perusahaan, sedangkan jika tidak akan mendapat sanksi. 

"Jadi jangan, 'Bapak sedia ruang laktasi nggak?' Soalnya kalau itu kewajiban. Kalau kewajiban, dia pasti akan bilang iya. Kalau nggak, dia bisa kena hukum. Tanya aja simbol-simbolnya," papar Ripy.

3. Tanyakan peluang naik jabatan

Tak ada salahnya jika calon pekerja perempuan bertanya tentang peluang dan program khusus untuk pengembangan diri. Cari tahu apakah  perusahaan yang membuka peluang dinas ke luar negeri hingga adanya peluang naik jabatan menjadi manajer atau bahkan CEO perusahaan.

Baca Juga: Studi Klinis Ini Tunjukkan Efikasi Suplementasi Zat Besi pada Perempuan Pengidap Anemia Defisiensi Zat Besi

"Terus bisa tanya kalau benefitnya perempuan seperti apa. Ini karena ada beberapa perusahaan yang masih membedakan antara pekerja perempuan dan lelaki, termasuk perempuan dianggap single, dan lelaki berkeluarga boleh. Boleh ditanya, 'Jika sudah berkeluarga atau akan berkeluarga, bagaimana dengan hak-hak saya?'," tandas Ripy.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI