Dilema Ibu Zaman Now: Karier atau Keluarga?
Rupanya, keputusan untuk bekerja atau menjadi ibu rumah tangga berdampak signifikan terhadap kualitas hidup perempuan.
Perempuan sering dihadapkan pada pilihan antara keluarga dan karier, terutama perempuan yang sudah menikah.
Keharusan untuk memilih antara keluarga dan karier, biasanya hadir karena komentar banyak pihak sehingga berpengaruh kepada pilihan perempuan itu sendiri.
Terlebih lagi, banyak budaya yang mengharuskan untuk memilih menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya atau jadi ibu yang bekerja.
Namun mengapa perempuan harus dihadapkan dengan pilihan tersebut? Apakah kedua hal itu tidak dapat dijalankan secara bersamaan?
Sebuah studi berjudul "Employment vs. Homestay and the Happiness of Women in the South Caucasus" meneliti dampak pilihan antara bekerja dan menjadi ibu rumah tangga terhadap kebahagiaan perempuan di wilayah Kaukasus Selatan.
Penelitian ini menemukan bahwa di Armenia dan Azerbaijan, perempuan yang bekerja melaporkan tingkat kebahagiaan yang lebih rendah dibandingkan dengan ibu rumah tangga.
Baca Juga: Bahasa Cinta yang Salah, Kenapa Silent Treatment Bikin Perempuan Sakit Hati
Sebaliknya di Georgia, tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam tingkat kebahagiaan antara perempuan yang bekerja dan ibu rumah tangga.
Menariknya, di antara minoritas Armenia dan Azerbaijan yang tinggal di Georgia, tidak ada kesenjangan kebahagiaan yang signifikan antara kedua kelompok tersebut.
Temuan ini menunjukkan bahwa konteks negara dan faktor budaya memainkan peran penting dalam menentukan bagaimana pilihan antara karier dan peran domestik mempengaruhi kesejahteraan subjektif perempuan.
Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan konteks sosial dan budaya saat membahas pilihan perempuan antara menjadi ibu rumah tangga atau ibu yang bekerja.
Studi lain berjudul "Perbandingan Kualitas Hidup antara Ibu Bekerja dan Ibu Rumah Tangga: Tinjauan Pustaka Hasil Penelitian Tahun 2015–2020" yang diterbitkan di Legitima: Jurnal Hukum Keluarga Islam menganalisis penelitian mengenai kualitas hidup perempuan yang bekerja dan yang tidak bekerja.
Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas hidup perempuan yang tidak bekerja mendapatkan respons positif dua kali lipat dibandingkan dengan perempuan yang bekerja.
Meskipun demikian, sebagian kecil penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang bekerja juga memiliki kualitas hidup yang baik.
Temuan ini mengindikasikan bahwa keputusan untuk bekerja atau menjadi ibu rumah tangga berdampak signifikan terhadap kualitas hidup perempuan.
Oleh karena itu, penting bagi perempuan untuk mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kesejahteraan pribadi dan konteks sosial, dalam membuat keputusan antara berkarier atau fokus pada peran domestik.
Baca Juga: Seksis di Dunia Komedi: Katanya Bercanda tapi Kok Tinggalkan Luka?
Penulis: Nurul Lutfia Maryadi
BERITA TERKAIT
Pemerintah Kaji Aturan Batas Usia Main Media Sosial untuk Anak, Apa Kata Bunda?
Jumat, 17 Januari 2025 | 09:30 WIBRealita Sekolah Swasta, Selalu Lebih Baik dari Sekolah Negeri?
Kamis, 16 Januari 2025 | 13:45 WIBBerhenti jadi People Pleaser, Begini Cara Prioritasin Dirimu Sendiri!
Rabu, 15 Januari 2025 | 12:17 WIBMengenal Gamophobia: Ketika Pernikahan Menjadi Mimpi Buruk
Selasa, 14 Januari 2025 | 10:30 WIBBERITA TERKINI