Ragam
Chikita Meidy Tersandung Kasus KDRT, Siapa Bilang Cuma Lelaki yang Bisa Kasar?
Chikita Meidy tersandung kasus KDRT? Terbongkar, bukan cuma cowok yang bisa kasar! Pahami kekerasan dalam rumah tangga yang bisa dilakukan siapa saja.
Vania Rossa | Estika Kusumaningtyas

Dewiku.com - Berita mengejutkan datang dari ranah hiburan. Mantan aris cilik Chikita Meidy disebut-sebut tersandung kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) kepada suaminya. Sontak, kabar ini menjadi perbincangan hangat, mengingat seringkali KDRT diasosiasikan hanya terjadi pada perempuan sebagai korban dan laki-laki sebagai pelaku.
Namun, kasus ini kembali mengingatkan kita pada sebuah fakta penting yang sering luput dari perhatian: kekerasan dalam rumah tangga bisa dilakukan oleh siapa saja, tanpa memandang gender! Melekatnya stigma bahwa hanya lelaki yang bisa bersikap kasar membuat banyak kasus KDRT dengan perempuan sebagai pelaku atau korban laki-laki kurang terungkap.
Baca Juga
Susah Tidur Karena Overthinking? Bisa Jadi Ini Salah Hormon!
Paula Verhoeven Juara Padel! Olahraga Hits Ini Jadi Tempat Nongkrong Baru Para Seleb
Nggak Semua Support Itu Sehat: Bedain Dukungan Tulus vs Toxic Positivity!
Kim Ji Won Buktiin Cewek Pendiam Juga Bisa Sukses! Ini Pilihan Kariernya
Bernadya Pilih Cut Off Mantan: Move On Elegan Emang Butuh Tegas, Bukan Galau
Mantan Ngajak Balikan? Belajar Dulu dari Al Ghazali dan Alyssa Daguise Sebelum Bilang 'Yes'!
Dari berita yang beredar, disebut kalau Chikita Meidy melempar dengan botol skincare sampai kena kepala sang suami. Meski katanya nggak ada luka fisik, tapi ada dampak psikis yang dialami pasangan.
Sayangnya, pihak Chikita Meidy belum memberikan tanggapan. Malah, netizen yang jadi berspekulasi, menyebut kalau si suami playing victim karena sedang terjerat judi online.
Entah siapa yang benar, tetapi KDRT tidak pernah jadi pembenaran sikap, apa pun alasannya.
Lalu, bagaimana kalau kejadian serupa terjadi padamu? Kamu harus bisa ambil sikap biar nggak jadi kebiasaan yang berpotensi merusak hubungan.
Bagaimana Sikapi Pasangan yang Lakukan Kekerasan Fisik?
Sebenarnya kasus kekerasan dalam rumah tangga sendiri sudah cukup sering terjadi dan berulang. Entah karena faktor sifat temperamen atau memang nggak ada hukum tegas sebagai efek jera, kasus KDRT masih saja jadi aduan di balik alasan perceraian.
Bahkan nggak cuma dalam rumah tangga, kekerasan fisik juga banyak terjadi dalam hubungan pacaran. Nggak jarang juga melibatkan kekerasan mental yang berdampak pada pengalaman traumatis.
Lalu, bagaimana sikapi pasangan yang lakukan kekerasan, baik fisik maupun mental? Setidaknya kamu bisa mulai lebih berani buat lakukan beberapa hal berikut ini agar kejadian serupa nggak terulang.
1. Akui Kekerasan yang Terjadi dan Jangan Salahkan Diri Sendiri
Sikap pertama yang harus kamu ambil kalau pasanganmu lakukan kekerasan fisik adalah dengan mengakui kejadian ini. Pasalnya, nggak jarang korban justru menutupi hal tersebut dari orang luar karena dianggap aib atau malah demi melindungi keberlangsungan hubungan.
Jangan bodoh, sikap ini justru bikin kamu makin jadi sasaran kekerasan, baik fisik maupun mental. Apalagi kalau kamu malah merasa sikapnya seperti itu karena kesalahanmu yang nggak bisa jadi pasangan yang baik.
Mindset semacam ini harus dibuang jauh-jauh. Ingat, kamu nggak salah dan nggak pantas dapat kekerasan dalam bentuk apa pun. Sebab kekerasan dalam hubungan, termasuk di lingkup rumah tangga, tetaplah perbuatan yang salah apa pun alasannya.
2. Tegas pada Pasangan
Kamu juga harus bersikap tegas pada pasangan dan berjuang buat dirimu sendiri agar dia nggak terus-terusan mengulangi lakukan kekerasan dalam hubungan. Sebab, biasanya pelaku akan merasa sikapnya nggak harus diubah karena melihatmu diam.
Katakan dengan tegas kalau dia salah dalam memperlakukanmu selama ini dan buat dia sadar agar mau minta maaf. Kamu harus berani membela dirimu sendiri lebih dulu agar dia juga mau berpikir ulang kalau berniat lakukan hal serupa di lain hari.
3. Siapkan Bukti KDRT
Kalau kekerasan dari pasangan terlanjur terjadi, termasuk dalam rumah tangga, pastikan buat siapkan bukti tindak KDRT. Kita nggak pernah tahu dia akan mengulangi perbuatan yang sama dan membuat situasi hubungan makin buruk.
Jadi, sebaiknya kamu langsung siapkan bukti-bukti, entah itu visum atau rekaman foto maupun video buat jaga-jaga. Andai situasi terburuk memaksa buat dibawa ke jalur hukum, kamu sudah pegang bukti yang bisa memberatkan dia.
4. Cari Bantuan
Kalau kamu merasa nggak bisa mengubah kebiasaan dia yang sering lakukan kekerasan dan nggak mampu melindungi diri sendiri, segera cari bantuan. Kamu bisa datang ke psikolog atau konselor pernikahan kalau tujuannya buat pertahankan hubungan.
Tapi kalau kamu merasa nggak bisa menolerir sikapnya, cari bantuan ke berbagai pihak, baik keluarga, sahabat, maupun pihak berwajib. Jangan tunggu situasi darurat baru ambil keputusan, ya.
Demikianlah pembahasan tentang bagaimana sikapi pasangan yang lakukan kekerasan, baik fisik maupun mental, yang bisa kamu lakukan. Ingat, kekerasan dalam hubungan bukan aib dan harus segera diatasi biar nggak terus berulang.