Lebih Ramah Lingkungan, Ini Kelebihan Slow Fashion

Saatnya memulai gaya hidup yang berkelanjutan dengan serat ramah lingkungan dari Lenzing

By: Rima Sekarani Imamun Nissa icon Selasa, 12 Desember 2023 icon 16:45 WIB
Lebih Ramah Lingkungan, Ini Kelebihan Slow Fashion

Ilustrasi perempuan mengenakan outfit flanel (Freepik/fxquadro)

Banyak orang sudah sadar bahwa industri mode menjadi salah satu penyumbang limbah produksi terbesar di dunia. Itulah mengapa semakin banyak pegiat fashion yang beralih ke slow fashion sebagai upaya bersama merespons krisis lingkungan.

Gaya hidup slow fashion merupakan gerakan di mana konsumen meletakan perhatian lebih pada bagaimana produk mode yang mereka beli diproduksi hingga dipasarkan, mulai dari pemilihan material hingga bagaimana jalannya proses produksi.

Gerakan ini mencuri perhatian publik saat Kate Fletcher menerbitkan artikelnya di The Ecologist pada tahun 2007. Artikel tersebut mendorong konsumen, desainer, merek, dan pengecer mengambil peran tanggung jawab lebih besar terhadap lingkungan dengan produksi koleksi fashion yang lebih berkualitas untuk penggunaan lebih lama dan berkelanjutan.

Baca Juga: 5 Gaya Busana Modis ke Kantor: Senin sampai Jumat, Mau Pakai Baju Apa?

Slow fashion bisa memberikan banyak manfaat. Salah satu dalam faktor yang diperhatikan adalah material atau bahan produk fashion yang ramah lingkungan. Selama proses produksi, material yang memiliki nilai keberlanjutan juga tidak boros akan penggunaan air serta minim limbah dan jejak karbon.

Lenzing Group, produsen serat khusus berbasis kayu terkemuka di dunia menjadi salah satu pelopor yang  teguh terhadap nilai keberlanjutan. Serat Lenzing yang ramah lingkungan, seperti TENCEL dan LENZING ECOVERO, merupakan pilihan ideal bagi pelaku dan penikmat fashion yang ingin menerapkan gaya hidup slow fashion.

Produk serat yang ramah lingkungan bukan berarti rendah kualitas. Menggunakan kayu terkemuka dari hutan bersertifikasi seluruh serat Lenzing diproduksi secara bertanggung jawab guna terwujudnya ekosistem industri fashion yang berkelanjutan.

Baca Juga: Mau Cari Perlengkapan Diving Kualitas Terbaik? Dapatkan di Sini

"Slow fashion tidak hanya gerakan berbusana sesaat, namun menjadi sebuah komitmen untuk membawa industri fashion yang lebih maju dan berkelanjutan," ujar Margret Marito, Marketing & Branding Manager, Textile SEA & Oceania, Lenzing Group, Selasa (12/12/2023), dikutip dari siaran pers.

Dia juga memaparkan, "Inovasi-inovasi keberlanjutan dari Lenzing mendorong kesadaran masyarakat untuk lebih peduli akan produk fashion yang dibeli. Di masa yang di mana tren busana berganti dengan cepat, kami percaya bahwa masih besarnya kesempatan membawa kesadaran lingkungan pada industri fashion ini."

Salah satu dari jenama-jenama Indonesia yang menggunakan serat Lenzing adalah Bluesville.

"Di gelaran Jakarta Fashion Week 2024 silam, kami baru melansir koleksi terbaru kami yang terbuat dari serat TENCEL yang mencerminkan komitmen Bluesville dalam menyelaraskan alam, tradisi, dan gaya kontemporer," ungkap Direz, owner dari Bluesville.

Baca Juga: Keanggunan Klasik nan Abadi, Begini Cara Aman Beli Produk Moynat Asli

Bluesville menyatukan nilai-nilai tradisional ke dalam interpretasi modern. Lini busana ini menggunakan teknik pewarnaan biru dari Indigofera Tinctoria, satu-satunya tanaman yang dapat menghasilkan warna biru secara alami.

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI