Ketahui 2 Cara Menghitung Masa Subur Wanita, Bisa Dimanfaatkan untuk Cegah Kehamilan
Ingin mencegah kehamilan tanpa alat konstrasepsi. Coba pahami cara menghitung masa subur wanita untuk mencari celah amannya.
Banyak pasangan suami dan istri yang menganggap penting mengetahui cara menghitung masa subur wanita. Bukan hanya bagi mereka yang ingin cepat punya buah hati, tapi juga mungkin malah berencana menundanya.
Dasar dari perhitungan ini adalah periode datang bulan atau haid. Siklus haid normal dihitung sejak hari pertama wanita mengeluarkan darah haid hingga hari terakhir siklus haid. Idealnya, siklus haid berlangsung selama 21-35 hari.
Bagaimana Cara Menghitung Masa Subur Wanita?
Baca Juga: Cara Menghitung Siklus Haid Serta Hormon yang Mempengaruhinya
Siklus haid selama setidaknya 8 bulan terakhir bisa jadi acuan. Ada dua cara yang dapat digunakan, yaitu mengetahui siklus terpendek dan siklus terpanjang.
1. Cara hitung masa subur dengan siklus terpendek
Kamu hanya perlu mengurangi durasi siklus terpendek dengan 18. Hasilnya adalah hari pertama ketika seorang wanita berada di masa paling subur.
Baca Juga: Waspadai Warna Darah Haid Ini, Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya
2. Cara hitung masa subur dengan siklus terpanjang
Coba kurangi durasi siklus terpanjang dengan 11. Hasilnya adalah hari terakhir saat seorang wanita berada di masa paling subur.
Pola perhitungan itu bisa digunakan secara umum, tapi akan lebih baik jika kamu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikannya secara medis. Dengan demikian, masa subur bisa diketahui secara lebih akurat dan dapat dimanfaatkan secara optimal.
Mengenali Tanda Wanita Berada di Masa Subur
Selain penghitungan matematis, kamu juga bisa melihat beberapa indikasi saat seorang wanita berada di masa subur. Hal itu dipengaruhi oleh hormon dan kondisi alami tubuh seorang wanita saat berada dalam masa subur. Beberapa indikatornya, yakni:
1. Suhu basal tubuh yang meningkat
Ini adalah suhu ketika tubuh bangun tidur di pagi hari, yaitu di atas 35,5 hingga 36,6 derajat Celcius. Untuk mengetahuinya, kamu bisa memakai termometer khusus suhu basal tubuh.
2. Ada perubahan lendir dari mulut rahim
Hormon yang mengontrol siklus haid juga memengaruhi produksi lendir yang keluar dari mulut rahim atau lendir serviks. Sebelum dan selama masa ovulasi, bakal ada perubahan jumlah, warna, dan tekstur pada lendir yang dikeluarkan.
3. Munculnya rasa nyeri pada perut atau punggung
Saat masa ovulasi, sebagian wanita akan merasa nyeri ringan hingga berat pada bagian perut bawah atau punggung.
4. Perasaan lebih bergairah
Baca Juga: Bantu Atasi Kram, Persiapkan 7 Hal Ini untuk Hadapi Hari Pertama Menstruasi
Sebagian wanita juga akan merasa lebih bergairah ketika masa subur datang. Mereka menjadi lebih bersemangat, lebih senang bersosialisasi, dan tampak lebih segar penampilannya.
BERITA TERKAIT
8 Arti Mimpi Ketinggalan Pesawat, Takut Salah Ambil Keputusan?
Sabtu, 27 April 2024 | 13:00 WIB20 Pantun Gombal, Bikin Orang Tersayang Salah Tingkah Parah
Jumat, 26 April 2024 | 20:45 WIBApa Itu Perjanjian Pisah Harta? Dilakukan Sandra Dewi dan Harvey Moeis
Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIBFokus Main Voli di Korea, Megawati Hangestri Sempat Kangen Makanan Ini
Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIBKemudahan bagi Pelanggan yang Memerlukan Perhatian Ekstra lewat Lifecare Taxi
Kamis, 25 April 2024 | 19:30 WIBBilqis Jadi Murid Sekolah Elit, Intip Bekal Makanan yang Disiapkan Ayu Ting Ting
Kamis, 25 April 2024 | 17:00 WIBBERITA TERKINI