8 Manfaat dan Risiko Diet One Meal a Day, Amankah untuk Menurunkan Berat Badan?
Sebelum mencoba diet dengan metode one meal a day untuk menurunkan berat badan, pahami dulu manfaat dan risikonya.
Beberapa waktu lalu, konten media sosial yang membahas diet one meal a day (OMAD) menarik atensi banyak orang. Metode diet itu dinilai efektif menurunkan berat badan atau memperbaiki kondisi kesehatan tertentu.
Konsep utama diet OMAD adalah membatasi waktu makan cuma dalam satu kali makan besar selama sehari, sedangkan sisa waktu diisi dengan puasa atau konsumsi air dan minuman tanpa kalori.
Walau OMAD punya beberapa manfaat potensial, perlu juga diingat bahwa metode ini tak cocok untuk semua orang dan punya risiko tertentu. Dirangkum dari berbagai sumber, inilah manfaat diet one meal a day beserta risikonya.
Baca Juga: Jumlah Kalori yang Dibakar secara Alami dalam Sehari, Normalnya Berapa?
1. Manfaat Diet One Meal A Day
Membantu menurunkan berat badan
Dengan konsumsi makanan cuma dalam satu waktu makan besar, jumlah kalori yang masuk menjadi lebih terkontrol. Pola makan ini bisa membantu menurunkan berat badan karena tubuh membakar cadangan lemak untuk energi selama periode puasa.
Baca Juga: 3 Kunci Diet Skincare, Begini Cara Melakukannya agar Kulit Tetap Glowing Paripurna
Sederhana dan praktis
Konsep OMAD bisa dibilang cukup sederhana dan gampang dilakukan. Ini karena kamu cuma perlu memerhatikan pola makan selama satu kali makan dalam sehari.
Berpotensi meningkatkan kualitas hidup
Diet OMAD membantu meningkatkan konsentrasi, fokus, dan energi. Selain itu, mereka merasa lebih bebas dari keterikatan makanan sepanjang hari.
Memperbaiki respons insulin
Puasa intermiten, termasuk OMAD, dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengatur kadar gula darah. Ini bermanfaat bagi orang dengan resistensi insulin atau diabetes tipe 2.
2. Risiko Diet One Meal A Day
Kekurangan nutrisi
Sayangnya, ada risiko kurangnya asupan nutrisi yang penting untuk tubuh. Kalau tak dipantau dengan cermat, ini bisa menyebabkan kekurangan vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya.
Gangguan pola makan
Pola makan buruk dan tidak teratur bisa menyebabkan masalah pencernaan dan gangguan pola tidur, terutama jika makan besar dilakukan menjelang tidur.
Ketidaknyamanan fisik dan psikologis
Kamu mungkin merasa kelaparan, pusing, atau kelelahan selama periode puasa yang panjang. Ini juga bisaa menyebabkan stres dan masalah psikologis lainnya.
Tak sesuai untuk semua orang
Diet OMAD mungkin tak sesuai untuk orang dengan kondisi medis tertentu, misalnya gangguan makan, gangguan pencernaan, atau masalah kesehatan lainnya. Wanita hamil, menyusui, atau individu dengan riwayat gangguan makan juga perlu menghindari metode diet ini.
Baca Juga: Rajin Jalan Kaki Efektif Menurunkan Berat Badan, Kuncinya 6 Tips Ini: Minimal 30 Menit!
Jika kamu tertarik mencoba OMAD, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Selain itu, perhatikan keseimbangan nutrisi dan kesehatan secara menyeluruh saat menjalani program diet apa pun.
BERITA TERKAIT
13 Srikandi Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran, Keterwakilan Perempuan Sudah Ideal?
Senin, 21 Oktober 2024 | 17:41 WIB5 Aplikasi E-Grocery Populer, Belanja jadi Lebih Simpel
Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:30 WIBPusat Hiburan Keluarga Ini Raih Dua Penghargaan Bergengsi
Jumat, 18 Oktober 2024 | 18:15 WIBPlaform Belanja Favorit Penjual Online: Shopee atau TikTok Shop?
Jumat, 18 Oktober 2024 | 10:00 WIBMelawan Stigma Perempuan Warga Binaan, Bintang Puspayoga: Jangan Menutup Mata!
Kamis, 17 Oktober 2024 | 14:00 WIBPenghapusan Kekerasan terhadap Perempuan: Angka Kasus Turun, Perjuangan Berlanjut!
Kamis, 17 Oktober 2024 | 08:51 WIBBERITA TERKINI