Ragam

Biar Anak Nggak Kecolongan Konten Dewasa, Yuk Latihan Ngobrolin Aturan Main Internet!

Di zaman sekarang, anak-anak makin dekat sama dunia digital. Tapi sayangnya, nggak semua konten di internet ramah anak, lho.

Vania Rossa

Ilustrasi ibu dan anak main gadget. (Freepik)
Ilustrasi ibu dan anak main gadget. (Freepik)

Dewiku.com - Di zaman sekarang, anak-anak makin dekat sama dunia digital. Tapi sayangnya, nggak semua konten di internet ramah anak. Banyak banget video, gambar, dan informasi yang belum tentu cocok untuk mereka. Nggak heran ya, kalau banyak ibu jadi was-was tiap anak buka gadget.

Nah, biar anak tetap aman saat berselancar di internet, kuncinya ternyata ada di komunikasi yang intens antara orang tua dan anak.

Menurut Isya Hanum Kresnadi, Government Affairs & Public Policy Manager Google Indonesia, ngobrol bareng soal konten apa yang boleh dan nggak boleh diakses itu penting banget. Jadi bukan sekadar larang-larang, tapi anak juga paham alasannya.

“Diskusi soal keamanan online itu penting banget. Orang tua sekarang sebenarnya udah cukup percaya diri buat ngobrolin ini sama anak. Misalnya, konten apa yang nggak boleh ditonton atau kenapa harus dihindari,” jelas Hanum saat acara diskusi di Urban Forest Cipete, 1 Juli 2025.

Biar komunikasi lebih mudah, Google juga punya fitur Tangkas Berinternet. Fitur ini bisa bantu orang tua ngajarin anak cara internetan yang aman. Jadi, kita nggak perlu bingung harus mulai dari mana.

Tips Biar Aturan Internet Nggak Cuma Masuk Telinga Kanan, Keluar Telinga Kiri

Menurut psikolog Saskhya Aulia Prima dari @tigagenerasi, ada beberapa cara supaya anak bisa lebih nurut dan ngerti aturan saat main internet:

1. Biasakan dari Kecil

Semakin awal dibiasakan, makin mudah anak ngerti batasan. Misalnya, sejak kecil dibiasakan nonton konten yang sesuai umur, lama-lama mereka tahu mana yang oke dan mana yang enggak.

2. Atur Waktu Layar (Screen Time)

Anak perlu tahu kapan waktu boleh pegang gadget dan kapan harus berhenti. Contohnya, gadget nggak boleh dibawa ke meja makan atau kamar tidur.

3. Libatkan Anak Saat Buat Aturan

Ajak anak ngobrol sebelum bikin aturan. Dengan begitu, mereka tahu alasan di balik aturan itu dan bisa ikut merasa dihargai. Anak juga jadi tahu konsekuensinya kalau melanggar.

Kalau Anak Udah ABG, Aturannya Makin Butuh Strategi

Makin gede anak, makin pintar mereka cari celah dan... nego! Di usia remaja, mereka cenderung banyak tanya atau bahkan membantah aturan yang menurut mereka nggak relevan.

Makanya, penting banget buat orang tua tetap buka ruang komunikasi. Dengarkan dulu alasan anak—mungkin mereka butuh internet buat bikin konten, ngerjain tugas, atau malah mulai jualan online. Nah, dari situ baru kita bisa bantu bikin aturan yang tetap aman tapi juga relevan sama kebutuhan mereka.

“Kalau anak bilang butuh internet buat bikin konten atau bisnis, ya kita tanyakan output-nya apa. Jadi jelas tujuannya,” kata Saskhya.

Setiap Anak Itu Unik, Cari Cara Komunikasi yang Paling Cocok

Yang paling tahu anak tentu kita sendiri sebagai orang tua. Jadi nggak ada rumus baku. Pendekatannya bisa beda-beda tergantung karakter si kecil. Ada anak yang gampang nurut asal dijelasin dengan sabar, tapi ada juga yang butuh pendekatan lebih kreatif.

Yang penting, kita tetap hadir, mau mendengarkan, dan nggak cepat nge-judge. Karena di dunia digital yang serba cepat ini, komunikasi yang hangat justru jadi pelindung terbaik buat anak-anak kita.

(Himayatul Azizah)

Berita Terkait

Berita Terkini